Chereads / bercinta tanpa ikatan / Chapter 1 - masih SMA

bercinta tanpa ikatan

Nur_Laila_0300
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 7.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - masih SMA

saat hendak keluar rumah mantan pacarku menunggu di depan pintu untuk menjelaskan semua kejadian sore tadi.Aku yang masih sakit dengan apa yang dilihatku tadi membuat semua sudah jelas dan tidak perlu di bahas lagi.

" kenapa apa kau ingin menjelaskan bahwa apa yang aku lihat tidak sesuai dengan apa yang kamu lakukan zen" kata lala

zen adalah mantan pacar lala

"La maafkan aku,bukan maksud ku menghiati cinta mu sayang aku sudah terlalu terbuai dengan rayuannya "zen membenarkan perkataannya .(plakkk) lala menampar zen rasa sakit yang lala rasakan tidak akan pernah gadis cantik ini lupakan.

ya gadis yang terkenal degan keelokan paras yang cantik dan di idamkan banyak pria di sekolahnya bahkan zen yang mahasiswa pun terbuai dengan kecantikan nya , namun bukan berarti cantik yang di idamkan membuat Lala mudah terbuai dengan rayuan laki-laki.

lala yang terkenal dengan sikap dingin dengan siapa saja yang membuat dia tidak nyaman, membuat laki-laki di sekolah nya enggan untuk menyatakan cinta mereka kepada Lala,yaa jangankan untuk mencintai menatapnya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri.

laki-laki yang mampu menaklukkan hati lala saat itu hanyalah zen. Seorang mahasiswa yang cukup populer di kampus ternama di kota S membuat sifat laki-laki ini menjadi Playboy dan banyak wanita yang dia dekati namun tidak dengan lala yang dengan susah payah iya taklukkan namun dia melepaskannya dengan mudah hanya karna lala terbakar api cemburu.

Di sekolah Lala .....

lala yang masih sakit hati karna sifat zen yang playboy membuat lala enggan berkumpul dengan teman-temannya ataupun sahabatnya salah satu sahabatnya pun mendekati lala "hey ada apa dengan es batu ini kok tidak ada tanda-tanda kehidupan "pertanyaan novi sambil merayu sahabatnya itu (es batu ya itu panggilan semua sahabat nya karna sesuai dengan sifat lala yang dingin bagai es batu itu)

"ah sudahlah kamu jangan ganggu aku saat ini aku lagi mager "jawab lala sambil melipat kedua tangannya di atas meja dan menyandarkan kepalanya di atas tangannya tersebut . "heyyy es batu kau kenapa ayolah tak mungkin aku biarkan kau sendiri "novi meyakinkan agar sahabatnya ini mau menjelaskan semua.

"aku lagi sakit hati nov kemarin aku lihat kak zen lagi mesraan dengan cewek lain di kafe dekat kampus"lala menjawab sambil matanya memerah

"ouch es batu ku sayang kau sedang sakit hati akan ku obati kau dengan pelukan hangatku"novi merayu temannya

lala pun terkekeh dengan sifat sahabatnya yang satu ini.

bel pulang sekolahpun berbunyi lala Merapikan mejanya dan memasukan semua buku kedalam tasnya.

1 tahun berlalu dimana hari ini adalah hari perpisahan sekolah SMA dan Lala pun lulus dengan nilai tertinggi di sekolahnya dan dengan mudah untuk memasuki universitas pilihanya di kota S . Lala pun mulai mempersiapkan semua berkas pendaftaran kampusnya lala sangat senang karna selain dia cantik wanita ini juga sangat pintar terlahir dari keluarga yang terbilang kehidupan serba tercukupi tidak pernah membuat lala malas untuk berusaha sendiri tanpa di pandang karna harta.Saat melakukan pendaftaran tidak sengaja lala bertemu dengan zen yang saat itu keluar ruangan karna ia sedang ada keperluan dengan dosennya. Lala yang melihat zen langsung memalingkan wajahnya

"heyy "zen sambil menarik tangan lala ,

lala yang kaget dengan hal itu spontan melempar tangan zen

"Ada apa maaf saya ada keperluan lain dan tidak bisa bertemu dengan orang yang tidak penting".lala membalas karna rasa sakit itu tidak akan pernah hilang

sebab sikap lala yang kalau sudah dia cinta maka akan selalu dia cintai jika di hianati maka jangan di pertanyakan lagi akan seperti apa es batu ini .

"hu hu hu gadis yang malang aku memang tidak penting bgimu lantas apa yang membuatmu datang kesini dan memilih universitas ini untuk kau lanjutkan pendidikan mu "sambil membalikan badannya zen langsung pergi .

lala yang masih terdiam hanya bisa menahan amarahnya sedangkan kedua tangannya dudah siap melayang untung saja zen cepat pergi kalau tidak yah tak bisa di pikir lagi

"awas kau zen"lala menjawab zen( berkata dalam hati)