Chereads / I don't know you, but I Married you / Chapter 302 - Kasih ibu

Chapter 302 - Kasih ibu

Pagi ini suasana di meja makan tampak tegang. Kenan sepertinya masih menyimpan sisa-sisa kekesalannya semalam sementara Ara yang sudah duduk bersama Dariel sedari tadi dibuat tak enak dengan situasi canggung ini. Semalam Jesica memberitahu apa yang terjadi pada Kay sehingga Ara dan Dariel bergegas datang namun mereka terlambat karena keluarganya itu sudah pergi menuju kerumah Kiran. Mereka berdua memutuskan bermalam dirumah orang tuanya.

"Gila ya kamu Kay, bikin malu daddy." Kenan mulai berbicara membuat Jesica menatapnya. Sarapan dipiringnya bahkan belum habis.

"Bi…ajak Kris makan didalem aja ya…" Ucap Jesica menyuruh bi Tini untuk menemani Kris makan. Pembantunya itu untung datang lebih pagi.

"Apa sih yang kamu pelajari disana hah?!!Tidurin cewek?!!ga bisa bisa apa jadi anak bener sekali aja?daddy udah sabar ya dari dulu, daddy pikir kamu berubah!!" Kenan sempat menggebrak mejanya sebentar membuat Kay meletakkan sendoknya. Dia hanya diam mendengar semua makian ayahnya. Jujur Kay sangat lelah hari ini. Setelah penerbangannya kemarin dia belum cukup tidur dengan cukup dan nyenyak. Matanya bahkan kadang berair karena kantuknya.

"Pantes ya kakak suka marah sama kamu, lah anaknya aja begini, malu dong Kay sama adik-adik kamu. Minimal ga nyusahin orang tua aja Kay, apa susahnya sih?Kaya Jay gitu adem aja." Kenan kini mulai membanding-bandingkan Kay dengan kembarannya padahal hal itu tak pernah sekalipun dia lakukan.

"Udah gini diem?!!modal nafsu doang!!kamu pikir gampang nikah?enak tidurin cewek?!gara-gara kon**l yang ngaceng itu kamu hilang ingatan?!!

"Mas…" Jesica sudah tak tahan dengan makian Kenan terhadap anaknya yang dirasa keterlaluan apalagi ada Ara dan Dariel disana.

"Hamilin anak orang semaunya, bener-bener cowok brengsek kamu Kay!!"

"Mas cukup ya.."

"Kamu belain nih anak yang udah bikin malu?"

"Kakak sama Dariel kerja aja, Kay masuk kamar."

"Engga!!duduk daddy bilang!!"

"Masuk kamar Kay, nurut sama mommy sekarang." Jesica dengan melotot membuat semua orang yang ada disana bubar. Kini hanya ada Kenan dan Jesica.

"Ga kira-kira ya Mas marahin anak. Aku tahu Kay salah, tapi ga segitunya dong Mas."

"Dia bikin malu Mas tahu!!dan Mas ga pernah ngajarin dia kaya gitu, sekalipun Mas ga pernah!!"

"Iya maaf!!aku yang salah! Aku yang salah karena ga ngajarin anak aku buat hidup lebih bener, buat ga bikin malu bapaknya." Jesica membuat Kenan bungkam.

"Mas itu malu sama keluarga Mas atau malu sama mantan Mas?hah?aku minta maaf bikin Mas malu di depan ayah, di depan om Dani, depan Arbi atau di depan Marsha. Aku minta maaf." Jesica sudah geram dengan semua kemarahan Kenan sejak semalam. Baginya Kay memang salah tapi jika sampai harus dicaci maki habis-habisan begini dia tak terima.

"Kalo Mas keberatan dengan tanggung jawab soal Kay aku yang bakalan tanggung Mas. Biar aku aja yang malu Mas. Aku yang bakalan urusin Kay mulai sekarang! Aku ga pernah banding-bandingin siapa anak aku. Kalo Mas lebih seneng sama kakak sama Jay silahkan. Aku kok yang bakalan jelasin sama adik-adiknya apa yang dilakuin abangnya. Mas ga usah repot-repot Mas. Jadi daripada Mas ngomong buat marahin Kay lebih baik Stop!!ga usah ngomong lagi." Jesica kesal lalu pergi begitu saja. Dia sudah muak dengan tingkah Kenan. Dia tak menyangka jika Kenan akan bersikap seperti ini. Dia kini menghampiri Kay.

"Bang.." Jesica membuka pintu.

"Iya mom..." Kay segera mengusap matanya.

"Hari ini bukannya mau anter Ran ke dokter."

"Iya mom, aku mau siap-siap..." Kay mengalihkan pandangannya dan segera mencari tas kecilnya.

"Bang..." Panggil lagi Jesica membuat Kay menoleh.

"Ga usah pikirin omongan Daddy ya sayang..." Jesica dengan lembut membenarkan rambut Kay yang tampak berantakan.

"Maafin aku ya mom. Gara-gara aku mommy berantem sama Daddy...." Kay dengan mata yang sudah berair.

"Engga, bukan gara-gara Abang."

"Gara-gara aku mommy pusing, gara-gara aku mommy susah." Kay semakin mengucurkan air matanya. Kini Jesica memeluk anaknya itu.

"Engga sayang, pokoknya jangan mikirin apapun lagi. Sekarang pikirin Ran sama calon anaknya abang. Apapun yang Ran sama abang butuhin bilang mommy."

"Ma...af...Maaf mommy." Kay dengan Isak tangisannya sementara Jesica hanya memeluknya saja. Dia jadi ikut menangis melihat anaknya.

***

Jesica senyum-senyum sendiri mendengar hasil pemeriksaan dokter tadi begitupun Marsha. Meskipun suasana sempat tegang dan memanas kemarin tampaknya hal itu tak berlaku pada dua ibu-ibu ini.

"Kris bakalan jadi Abang nih.." Ucap Jesica pada Kris yang ada dalam pangkuannya.

"Abang mom?Klis jadi Abang?"

"Iya, Abang Kay sama kakak Ran mau punya bayi. Bayinya dua lagi."

"Dua?Klis jadi Abang 2 bayi mom?"

"Iya sayang..."

"Yeeee.." Kris bersorak membuat Marsha gemas melihatnya. Dia mencubit pipi embul Kris semetara Kay dengan cepat meraih tangan Kiran dan mengecupnya sebentar sambil tersenyum simpul.

"Pinter banget nih anak."

"Duh kalo dirumah aktif banget sha, mana suka nanya yang aneh-aneh. Apa aja yang di denger diucapin lagi."

"Kalian berdua bukannya mau ketemu WO hari ini?"

"Iya mom.."

"Jadi pake WOnya bekas kakak sayang?"

"Jadi mommy..."

"Udah pake itu aja bagus kok.."

"Mommy sama Tante Marsha mau ikut?"

"Ikut aja gitu ka?sekalian jalan-jalan sama anak-anak."

"Iya boleh, ikut aja. Biar mommy jadi ketua panitia keluarganya." Jesica sepertinya tak main-main dengan perkataannya tadi pagi. Dia akan mengurus Kay hari ini.

"Kay kapan ke Australi lagi?"

"Sampai nikah aja Tante, aku udah tanya-tanya temen soal absen aku."

"Ga papa?"

"Ga papa tante buat ibu negara..." Kay sudah bisa bercanda sekarang sambil memandang Kiran yang juga ikut tersenyum.

"Kenapa dipanggil ibu negara sih?"

"Soalnya Tante dulu kalo mau ketemu susah banget udah ngalahin ibu dan bapak presiden jadi aja dipanggil ibu negara."

"Jadi Ran ibunya, Abang bapaknya?" Jesica menebak membuat Kay tertawa sementara Kiran malah malu dengan ucapan calon mertuanya itu.

"Aku pingin ice cream."

"Ice cream?oke, kita cari ice cream." Kay mencari minimarket terdekat.

"Klis mau mom.." Kris sambil mengacungkan jarinya.

"Iya-iya nanti ikut Abang beli.." Jesica yang sudah pasti paham bahwa anak kecil menyukai makanan dingin itu. Mereka keluar dari mobil secara serempak dan mencari makanan diminimarket yang mereka datangi.

"Mau ice cream yang mana sayang?" Kay dengan mesra sambil merangkul bahu Kiran.

"Ga ada yang aku mau.."

"Tadi katanya pingin ice cream."

"Pingin ice cream Singapur..." Pinta Kiran membuat Kay bingung.

"Ya udah aku cariin kita ketemuan sama WO nya dulu."

"Udah?ayo mommy bayar di depan."

"Ran pingin ice cream Singapur mom.."

"Kenapa?" Marsha menghampiri.

"Bun aku pingin ice Cream singapur yang bunda beli waktu itu."

"Oh...itu ada, ya udah ayo kesana beli."

"Kita ketemu WO dulu ya Tante, aku udah janjian soalnya."

"Oke. Ayo Kris sama Tante..." Marsha mengajak Kris berjalan lebih dulu sementara Jesica senyum-senyum. Dia hanya ingin melihat senyuman Kay sekarang walaupun dia yakin hati Kay sedang tak begitu senang mengingat perlakuan Kenan.

****To Be Continue

Related Books

Popular novel hashtag