Chapter 242 - Demi Kay

"Ehm...wangi bayi nih.." Kenan mencium aroma badan Jesica sambil menghujaninya dengan ciuman-ciuman kecil diarea wajahnya. Kenan sudah mengunci Jesica didalam kungkungannya saat ini sementara Jesica membiarkan suaminya itu bermanja-manja ria karena Kris yang sudah tertidur.

"Mas..."

"Iya sayang."

"Apa Mas ga curiga kalo Kay sama Jay berebut Alyssa?" Kekhawatiran Jesica disambut tawa oleh Kenan.

"Kok ketawa sih?"

"Sayang, Kay itu sukanya ya sama Kiran."

"Mas langsung percaya kalo mereka balikan?aku ya liat foto-foto Kay sama Alyssa udah kaya pasangan lagi honyemoon."

"Biar Mas jelasin..." Kenan kini lebih membungkukkan badannya, membuat dadanya bersentuhan dengan benda kenyal milik istrinya.

"Kamu inget ga waktu Kay sama Ran putus?terus Kay bilang alasannya gara-gara ga cocok?itu bukan karena ga cocok, Arby sama Marsha berantem sampe mau cerai gara-gara Arby mikirnya Mas ada affair sama Marsha cuman pake kedok hubungan Kay dan Ran, padahal kan engga."

"Kok Mas baru bilang sekarang sih?"

"Jangan marah dong. Belum selesai nih.."

"Aku ga suka ya Mas sembunyiin sesuatu soal anak-anak, aku juga perlu tahu."

"Iya sayang maaf.."

"Terus?"

"Kay diputusin gitu aja, ya..mungkin karena mereka mikir bakalan susah kali kedepannya. Waktu itu Mas bilang kalo emang perlu sampe Mas jelasin ke Arby ya udah Mas anter tapi Kay nolak dan ga dilanjutin."

"Terus kenapa bisa balikan ?"

"Mereka ketemu lagi katanya waktu di cafe Kay, Mas ga tahu gimana ceritanya yang jelas Kay minta Mas buat ngobrol sekarang sama Arby. Ya...minta restu gitu lah."

"Sumpah ya, ngapain sih Kay ngejar-ngejar Kiran. Marsha makin seneng tuh.."

"Ih...kok jadi sebel lagi sama Marsha?bukannya kemarin-kemarin udah selesai?"

"Ya masa anak aku dimainin?"

"Bukan dimainin sayang, Ran juga pasti ga ada pilihan lain, dibanding orang tuanya cerai ya mending udahan. Sayang... mereka tuh belum menanggapi hubungan Kay sama Ran dengan pikiran terbuka. Maksud Mas ya oke sih Mas tahu kamu pasti masih kesel sama Marsha tapi kamu bilang kalo Kay seneng dan Ran bawa pengaruh yang baik ga papakan?kalo pun kamu ada masalah sama Marsha cukup kita aja yang tahu. Masih inget kata-kata kamu sendiri?" Kenan sambil membelai rambut istrinya dengan lembut. Sesekali dia kecup lagi bibir Jesica.

"Mas sama Kay mau undang mereka ke restoran kamu, boleh?"

"Ngapain?" Ucap Jesica keras dengan alis mengkerut.

"Ya kita ngobrol aja yang, Mas sama Marsha udah ga ada apa-apa. Perasaan Mas juga udah ga ada buat dia. Buat Mas yang penting Kay seneng. Selama ini apa sih yang pernah Mas kasih buat Kay selain materi?perhatian Mas kadang buat Jay...terus. Kasian Kay. Anak itu sekarang cuman minta Mas ngobrol sama Arby. Apa ga boleh? Kali-kali Mas pingin manjain anak nakal Mas." Kenan sambil memainkan jemarinya di kancing baju Jesica. Tangan istrinya yang semula hanya melingkar dibahu tegap Kenan mulai memijat pelan rambut belakang Kenan.

"Apa ga terlalu berlebihan Mas?takutnya mereka mikir kita tahu permasalahan mereka terus nanti kesannya kita ikut campur.."

"Ada caranya sayang, Mas ga mungkin terang-terangan bilang kalo Mas tahu Kay sama Ran putus gara-gara hubungan mereka."

"Kalo kita udah ngobrol dan Arby masih kaya gitu gimana?"

"Mas suruh putus Kay sama Ran."

"Tadi katanya kasian sama mereka, kalo putus bukannya tambah sedih?"

"Biar Arby tahu kalo liat anak sedih itu gimana.." Kenan bangkit sebentar membuka kaos hijau yang dikenakan. Tampaknya dia menginginkan sesuatu yang lebih selain mengobrol dengan istrinya. Dia membungkuk lagi memandang Jesica dengan gairah dimatanya.

"Kamu masih cemburu sayang kalo aku ketemu Marsha?"

"Iya, pikiran aku ga pernah bisa lupa tentang hubungan Mas sama Marsha sampe boh...." Kalimatnya terpotong akibat ciuman bibir Kenan. Jesica tak menolak tindakan suaminya itu.

"Mas ngebohong buat ngelurusin masalah aja bukan buat selingkuh. Boleh ya sayang kita makan sama-sama?demi Kay."

"Asal anaknya yang minta bukan bapaknya." Perkataan Jesica ditertawakan lagi oleh Kenan.

"Tanya aja nanti sama orangnya, dia yang ngebet sendiri sampe lebay bilang 'Cuman Daddy harapan terakhir aku'." Kenan menirukan gaya bicara anaknya membuat Jesica tertawa.

"Kamu bukannya senengkan sama Ran?"

"Ya.. seneng-seneng aja aku mau Kay sama siapapun kecuali kemarin sama Olive."

"Tapi kata Kay jangan ngasih tahu kita undang mereka, ceritanya ga sengaja ketemu aja."

"Apaan sih pake skenario segala."

"Udah ikutin aja demi Kay."

"Bapak sama anak bisa-bisanya ya bikin kaya gini."

"Sesekali aja sayang..." Kenan menciumi lagi istrinya dan kali ini semakin membuka kancing baju Jesica.

"Mau ajakin Jay Mas?"

"Ajakin aja sayang, makan biasa aja kok, kaya makan malem dirumah. Bill nya mas yang bayar.."

"Iya bayar nanti dikasir."

"Siap ibu negara.."

"Becanda deh, aku yang traktir."

"Jangan Mas aja sayang."

"Demi Kay, apa aja aku kasih." Jesica mengulangi kata-kata Kenan.

"Ya udah ayo..."

"Ayo apa?"

"Ayo, Mas udah siap.." Kenan segera bangkit lagi dan mulai membuka pengait serta resleting celananya.

"Mom...my..." Kris berjalan dengan mata mengantuknya, satu tangannya dia gunakan untuk mengusap matanya sendiri.

"Kris.." Kenan dan Jesica terkejut dengan cepat Kenan menyingkir sementara Jesica langsung membenarkan bajunya sambil berjalan kearah anaknya.

"Kris kenapa bangun sayang?"

"Klis...pis..."

"Oh...anak mommy pipis. Ga enak ya tidurnya?" Jesica membelai rambut anaknya yang masih mengantuk.

"Mas tolong anter Kris ke kamar mandi dulu, aku mau liatin tempat tidurnya."

"Iya sayang..." Kenan menutup kembali celananya, masih dengan bertelanjang dada dia menuntun tangan Kris menuju kamar mandi dan membersihkan kemaluan anaknya.

"Udah ini Kris mau bobo lagi atau mau makan?"

"Au kan..."

"Makan apa sayang?mau ayam?"

"Na Au.."

"Mau apa dong?"

"iken.." Jawaban Kris membuat Kenan tertunduk.

"Chicken itu ayam sayang. Ya udah nanti minta mommy masakin. Ayo udah yuk dingin..." Kenan menggendong Kris dan mencarikannya celana baru.

"Kris pingin makan ayam sayang..."

"iken dad..."

"Iya chicken." Kenan meralat ucapannya.

"Ya udah ayo turun ke bawah yuk..kita masak chicken."

"Kris duduk bentar, Daddy pake baju dulu." Kenan meraih kaos yang sempat dibukanya tadi.

"Sabar ya Mas...." Jesica senyum-senyum dengan mengelus pelan punggung Kenan.

"Kapan sih Mas ga sabar?" Kenan meraih anaknya lagi. Menggendongnya dengan satu tangannya sementara tangan yang lainnya merangkul istrinya untuk berjalan menuju dapur.

"Mas mau makan apa?"

"Mas pingin ayam juga, bikinin juga sambel daun jeruknya jangan pake kemangi..."

"Sambal matah aja mau Mas?"

"Engga sayang, Mas ga suka."

"Kris pake kecap aja ya..." Jesica mencubit pipi anaknya sebentar sebelum memulai acara masaknya.

***To Be Continue