Chereads / I don't know you, but I Married you / Chapter 175 - Hadiah untuk daddy

Chapter 175 - Hadiah untuk daddy

WARNING!!! Dalam cerita ini mengandung muatan dewasa harap kebijaksanaan pembaca.

Jesica sudah ada dirumahnya sebelum Kenan pulang. Kini dia sedang mengayun Kris yang tampak lelah akibat jalan-jalan tadi siang. Sesekali dia melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam namun Kenan belum juga pulang.

"Lama banget Mas.." Jesica saat melihat Kenan berjalan menghampirinya.

"Iya panjang ceritanya sayang, kakak mana?"

"Ada dikamarnya.."

"Masih BT?"

"Iya gitulah Mas.."

"Kay sama Jay?"

"Belum pada pulang."

"Kemana?"

"Pergi sama temen-temennya.."

"Kris..tumben udah tidur jam segini?"

"Cape, dari siang lincah banget mainnya."

"Masih sakit kepalanya sayang?"

"Engga, udah mendingan kok Mas.."

"Udah makan?"

"Udah Mas, Mas udah makan?"

"Udah tadi di rumah pak Stefan sambil bahas pernikahan kakak sambil makan. Ya udah sini Mas yang ayun Kris.."

"Mas belum mandi ih, mandi dulu sana.."

"Orang ga bau kok."

"Bukan masalah baunya, Mas ga bersih, habis dari luar pasti banyak kuman tuh."

"Iya-iya Mas mandi.." Kenan segera berjalan ke arah kamarnya sementara Jesica dengan tenang berjalan dibelakangnya. Kini dia mulai menjalankan aksinya untuk memberikan hadiah pada Kenan. Ditidurkannya Kris dengan perlahan di tempat tidurnya sendiri yang berada tak jauh dari tempat tidurnya lalu dengan segera Jesica membuka lemari bajunya dan mencari pakaian yang sudah dia beli sebelumnya. Bibirnya tampak senyum-senyum sendiri saat melihat kearah cermin yang memantulkan badannya dengan lingerie hitam menggoda. Setelah itu dia segera berdandan rapi dan menyisir rambutnya, tidak lupa Jesica gunakan lipstik untuk melapisi bibirnya yang kini tak henti tertawa geli dengan tingkahnya saat ini.

"Duh dingin juga.." Jesica mengusap pelan lengan terbukanya. Dia kini duduk dengan menyilangkan kaki di ujung ranjang dan menunggu Kenan selesai Mandi. Tak butuh waktu lama suara pintu terbuka terdengar Kenan yang masih menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya tersenyum saat melihat Jesica mencoba bertingkah menggodanya.

"Mas..." Panggil Jesica dengan suara menggoda membuat Kenan tertawa kecil.

"Kamu ngapain sih?tumben banget pake baju gini lagi, bukannya ga suka?" Kenan berjalan santai menghampiri istrinya.

"Udah ga cocok ya?udah ga pantes aku pake beginian?" Jesica kini berdiri tepat dihadapan suaminya dan mencium aroma sabun mandi yang begitu pekat di badan telanjang suaminya.

"Pantes kok sayang, masih cantik gini istri Mas.." Kenan memainkan jemarinya di lengan Jesica.

"Mas cape ga?" Jesica mendekat meletakkan kedua tangannya dipundak Kenan.

"Engga, Mas ga cape.." Kenan mulai mencium pipi Jesica dengan bibirnya.

"Mau main ga?mumpung Kris tidur nih.."

"Mau banget.." Kenan lalu membungkam Jesica dengan bibirnya. Tangannya kini dia gunakan untuk mendekap tubuh istrinya yang kecil.

"Kamu seksi sayang..." Bisik Kenan saat bibirnya melewati telinga Jesica.

"Mas wangi, aku suka.." Jesica sambil menurunkan badannya kebawah lalu melepas handuk yang menghalangi junior Kenan yang sudah menegang.

"Ahhh....hhh...." Desah Kenan saat merasakan sesuatu yang hangat dibawah sana. Tangannya dia simpan diatas pinggang kali ini sementara Jesica masih sibuk memainkan kejantanan suaminya.

"Yang...hhh...ahh..." Kenan tak bisa menahan sensasi kenikmatannya. Setelah beberapa menit berlalu Kenan menggiring Jesica ke tempat tidurnya. Menghisap payudaranya disana sementara tangannya mulai mengocok bagian bawah istrinya agar lebih basah.

"Ahhhm...Mashhh....." Jesica mencengkram sisi bantal yang ada disampingnya.

"Buka sayang..." Kenan mengarahkan paha Jesica agar lebih terbuka.

"Ahh...ehmmmm..." Desah Jesica lagi saat sesuatu yang keras masuk kedalam dirinya.

"Enak sayang?...hhh..." Bisik Kenan ditelinga istrinya sambil menaik turunkan pinggulnya dibawah sana sementara Jesica menjawab dengan anggukan. Kakinya kini dia lingkarkan di punggung Kenan.

"Mas...hhh..ahh..." Jesica mulai membuka matanya menatap Kenan yang ada di depannya mengusap pelan pipinya.

"Cantik...hhhh..ahm..." Puji Kenan saat memandang wajah istrinya lalu menciumnya lagi.

"Aku...diatas Mas..hhh..." Jesica segera membalikkan posisinya. Kini dia bergoyang dengan lincah memamerkan lingerie hitam seksi yang masih menempel tak karuan dibadannya.

"Buka ya sayang..." Kenan ikut terduduk dan membuka pakaian itu sementara Jesica mulai menciumi suaminya. Malam ini entah kenapa Jesica sangat bernafsu pada suaminya itu begitupun Kenan yang merasa ini bukan percintaan biasa saja. Mereka terus bercinta melakukan berbagai gaya yang Kenan suka tak peduli waktu yang semakin lama semakin berlalu.

"Ahh....hhh...Mas...hhh...."Desah Jesica saat Kenan terus menggoyangkan pinggulnya dari atas. Sesekali Kenan melihat kearah Kris yang sedang tidur memunggungi mereka.

"Tahan sayang...bentar lagi.. hhh.. "

"Mas..hhhh... ehhmmm...." Jesica kini merasakan pelepasannya sementara Kenan menekan-nekan kejantanannya saat dia juga mengeluarkan cairannya. Selesai menunggu beberapa saat kenan langsung terbaring disamping Jesica lalu mencium keningnya sebentar dan mencium bibirnya lagi.

"Mas, janggutnya panjang nih.." Jesica memegang area bibir suaminya.

"Iya sayang, belum cukuran Mas.."

"Ga usah, gini aja. Kumis sama janggutnya dirapihin aja Mas.."

"Kenapa?"

"Aku lagi pingin liat Mas gitu.." Jesica kini menjadikan dada Kenan sebagai bantalannya sementara Kenan yang merangkul istrinya mengusap lembut bahu Jesica.

"Rasanya beda banget tadi, kaya perawanin kamu lagi.."

"Ih apaan sih, ngarang banget, aku udah ngelahirin 4 anak juga.." Jesica senyum-senyum.

"Beneran sayang, Mas suka.."

"Jadi pelayanan aku bagus dong.."

"Iya makin enak pokoknya, kamu beda hari ini, pake dandan segala."

"Bercantik diri depan suami dapet pahala loh.."

"Iya cantik.."

"Dariel jadinya gimana Mas?"

"Udah selesai sayang, dia setuju kok kalo Mas atau pak Stefan ikut biayain pernikahannya.."

"Kakak kapan nikahnya?"

"12 desember ini sayang.."

"Cepet banget Mas.."

"Justru awalnya lebih cepet sayang, itu gara-gara dibujuk pak Stefan jadi mundur dikit."

"Yakin bisa persiapannya?"

"Bisa katanya, makanannya Mas sama pak Stefan mau bantuin. Biasalah kita bapak-bapak ga ada kerjaan jadi ikut-ikutan.." Kenan membuat Jesica tertawa kecil.

"Masih berantem Dariel sama kakak?"

"Masih kayanya, liat aja kakak, bawa mobil sendiri sayang."

"Kakak masih keras kepala aja.."

"Kaya siapa ya?" Kenan pura-pura berpikir.

"Iya kaya aku..." Jesica membuat Kenan tertawa.

"Keras kepalanya kaya kamu, manjanya kaya kamu, marahnya kaya kamu. Kakak lebih mirip siapa coba? dulu-dulu aja orang bilangnya kaya Mas."

"Emang kaya Mas mukanya.."

"Berarti Mas kalo jadi cewek cantik.."

"Mas..."

"Iya sayang..."

"Aku punya sesuatu buat Mas..." Jesica sedikit bangkit dan segera meraih laci nakas untuk mengambil sesuatu. Payudaranya terlihat menggantung di depan wajah Kenan membuat dirinya sedikit bermain-main.

"Mas ih...."

"Ngambil apa sih sayang?" Kenan penasaran. Setelah Jesica berhasil dia terduduk dan di susul Kenan

"Ini buat Mas.." Jesica memberikan sebuah kotak pada Kenan.

"Apa ini?"

**** To be continue