Selesai kuliah Jay menemui Jesica direstoran miliknya. Dia berdiam diri di ruang kerja ibunya itu. Membaca beberapa buku dan sesekali melihat ponselnya untuk memastikan apakah ada pesan dari Tiara atau tidak disana.
"Mom..restoran mommy buat aku kan?"
"Semua restoran mommy tuh buat kamu, buat kakak, buat Kay, buat adik kamu."
"Kakak kan udah kerja di perusahaan Daddy."
"Perusahaan Daddy juga punya kamu."
"Aku pingin kerja disini aja jadi ga pusing-pusing kaya Daddy."
"Harapan Daddy justru kamu ikut gabung di perusahaan Daddy."
"Engga, aku pingin sama mommy aja, biarin kakak sama Kay aja yang disana."
"Iya-iya nanti mommy bilang sama Daddy."
"Mom.." Suara Kay terdengar dibalik pintu.
"Kamu udah datang sayang."
"Mom, Kiran ada dibawah tuh."
"Ya udah mommy bentar lagi kebawah, kamu pesen makanan dulu aja."
"Iya, aku tunggu ya."
"Jay, mau ikut ga?sekalian makan siang bareng yuk."
"Aku malu ketemu Kiran."
"Kenapa malu?"
"Dia yang nolongin aku waktu itu."
"Justru sekarang harusnya kamu bilang makasih. Udah yuk ikut aja." Jesica langsung menarik anaknya dan mulai berjalan menuju meja yang sudah dipersiapkan Kay sebelumnya. Saat Jesica datang Kiran tampak sopan berdiri dan dan tersenyum manis.
"Kiran Tante.."
"Jesica. Duduk lagi aja..nih kenalin adiknya Kay."
"Jay, makasih ya udah nolongin waktu itu."
"Iya sama-sama."
"Udah pesen makanannya?"
"Udah mom.."
"Kenapa mau sama Kay?Kay bandel anaknya."
"Mom kok nanyanya gitu?"
"Kiran takut khilaf." Canda Jesica.
"Panggil Ran aja Tante. Kay udah berubah kok Tan.."
"Kalo nakal tinggalin aja Ran."
"Ih mom..." Kay protes lagi.
"Boleh pacaran tapi jangan ganggu kuliah ya Ran sama Kay kan masih muda kejar aja dulu cita-citanya."
"Mom..Ran ini pinter loh aku aja diajarin banyak sama dia padahal dia junior aku. Mommy ga usah khawatir."
"Iya mommy ga akan khawatir, kalo ada apa-apa bilang ya Ran, jangan sungkan main kesini."
"Iya Tante, makasih." Kiran bersamaan dengan makan siang mereka datang.
"Tiara boleh main kesini juga ga mom?"
"Bolehlah kan Tiara juga udah pernah kesini Jay."
"Tiara kenapa ya mom belakangan ini jarang telepon aku, WA aku dia bales lama terus."
"Dia sibuk ngerjain tugas kali Jay.."
"Engga, aku liat di medsosnya dia upload foto terus sama temennya."
"Makannya jangan LDR Jay.." Kay yang diam-diam mendengar memberi komentar.
"Mom, aku S2 pingin disana ya."
"Disana? dijogja maksudnya?"
"Iya mom, kampus favorit aku disana jadi sekalian bisa ketemu Tiara."
"Sendiri?"
"Iya mom kecuali Kay mau ikut."
"Engga, aku kan ga suka LDR an.."
"Engga-engga Jay, disini aja."
"Kenapa mom?"
"Ga papa pokoknya lanjut disini aja."
"Mom aku kan udah gede.."
"Ini bukan masalah kamu udah gede atau engga tapi emang udah bisa ngurus diri sendiri?segitu dirumah apa-apa mommy kalo engga bi Suci."
"Aku bakalan belajar."
"Tanya Daddy aja deh tapi kalo mommy ga ngijinin."
"Ya mommy, aku sama Tiara gimana?" Jay langsung lesu.
***
"Jay Kenapa?" Tanya Kenan saat melihat istrinya pulang bersama Jay.
"Aku larang sekolah di Jogja." Jesica duduk disamping suaminya yang sedang menonton tv.
"Sekolah?"
"Katanya dia mau lanjut disana Mas, masa iya aku lepasin dia sendiri disana sih."
"Emang kenapa?biar belajar sayang."
"Mas gimana sih, kalo Tiba-tiba dia emosinya meledak-ledak sendiri siapa yang nenangin? kalo dia cemas, bingung, siapa yang ngajak ngobrol?"
"Iya Mas tahu tapi seengaknya kasih dia kepercayaan kalo kamu kaya gitu dia nanti ngerasa dibedain sama kakak-kakaknya."
"Mas..Jay tuh belum sedewasa itu."
"Sayang...kita kan bisa beli rumah Buat Jay, suruh orang kerja disana perhatiin Jay kalo perlu kita pasang CCTV supaya tahu kegiatan Jay."
"Tapi kalo ada apa-apa juga ga langsung bisa kesana Mas, Jogja-Jakarta kan jauh.."
"Atau kita pindah kesana?"
"Pindah?keluarga kita kan semua disini lagian Jay sekolah paling 1 atau 2 tahun."
"Ya kita pindah sementara toh usaha baru kamu disana."
"Kay sama Ara pasti ga mau Mas."
"Tanya mereka dulu aja lagian masih lama juga."
"Ah...ga tau ah pusing..." Jesica menyandarkan kepalanya dibelakang sofa.
"Sayang....kita temenin aja dulu beberapa bulan. Kalo nanti Jay udah bisa sendiri ya baguskan?kita ajarin dia hidup mandiri. Lagian mau sampai kapan sih kamu manjain sama khawatirin Jay?"
"Mas...aku cuman takut terjadi sesuatu sama Jay aja. Dia kalo udah panik Mas tahu sendiri tingkahnya."
"Iya sayang kan pelan-pelan kita ajarin dia, kali aja kalo dia hidup disana sikapnya jadi berubah. Belakangan dia udah makin bagus kan?"
"Terserah Mas aja, Aku cape.."
"Jangan terlalu dipikirin, kasian Dede nih yang diperut. Stres mulu nih mommy." Kenan membenarkan posisi duduknya lalu memijat kecil kepala Jesica.
"Mas..tadi aku ketemu Ran.."
"Ran?"
"Pacarnya Kay.."
"Tumben dia kenalin."
"Kata Kay beda aja sama yang ini." Jesica tersenyum membayangkan saat anaknya bercerita tentang Kiran.
"Terus?"
"Cantik orangnya, pinter lagi, kalo ngobrol cepet nyambung. Dia juga udah akrab sama Jay tadi."
"Bagus dong.."
"Anak-anak udah punya pacar masing-masing tahu-tahu nikah aja.."
"Untung nanti ada dede jadi masih ada yang bisa Mas ajak main.."
"Awas aja kalo ga diurus, main buat aja." Canda Jesica.
"Oh iya tadi Mamah nanyain kamu, kaget juga tahu kamu hamil lagi."
"Mamah ke kantor?"
"Engga, nelpon. Nanyain anak-anak udah jarang main."
"Iya kita belum main kesana lagi."
"Ya udah mau kesana kapan?"
"Besok deh aku kesana sekalian ke dokter."
"Dokter Mila bukannya besok ga praktek?"
"Ada kok aku udah tanyain."
"Kenapa?apa ada yang dirasa ga enak?"
"Engga, ga ada. Cek rutin aja."
"Mas anterin aja ya.."
"Ga papa, Mas kerja aja."
"Engga, pokoknya Mas anter."
"Ya kalo gitu mending seharian ga masuk jadi ke mamah bareng."
"Iya sayang...."
"Hm...Mas liburan yuk." Jesica mulai merapatkan badannya pada Kenan.
"Liburan kemana?emang udah aman?"
"Ya kemana kek, besok aku tanyain sama Dokter Mila."
"Ya udah gimana kamu aja, kalo oke tinggal urusin, sama anak-anak?"
"Ga usah berdua aja, udah lama ga quality time." Jesica kini melingkarkan tangannya di pinggang Kenan.
"Tumben, biasanya protes kalo ga sama anak-anak."
"Lagi pingin berdua. Mas udah makan?"
"Belum..."
"Aku sampe lupa tadi, maaf.."
"Nanti Mas kedepan aja beli nasi Padang, kalo kamu masak-masak nanti kamu kecapean sayang..."
"Aku juga pingin nasi Padang Mas.."
"Iya sayang nanti Mas beliin."
"Sekarang..."
"Ya udah jangan gini dong, Mas ga bisa berdiri."
"Aku ikut...."
"Orang ke depan komplek aja sayang."
"Pingin ikut."
"Ya udah ayo, pake motor ya.." Kenan kali ini terlepas dari peluk Jesica.
****to be Continue