nama ku novi, aku terlahir dari keluarga yang sederhana. namun kami selalu mensyukuri apa yang sudah di berikan oleh sang pencipta. namun ada kalanya juga kami mengeluh. namanya juga manusia, ya pasti mengeluh. namun semua itu di karenakan oleh tumpukan kotoran yang selalu di panggil-pangil keluarga oleh orang pada kami.

saat itu alm. nenek ku meninggalkan beberapa warisan untuk ku dan ayah. namun aku dan ayah tidak menerima itu semua. kami menyerahkan semua warisan itu kepada ADAT KAMPUNG saja. karena menurut kami mereka lebih berhak akan hal itu. lagian kami sudah cukup menikmati hidup kami seperti ini.

namun tumpukan kotoran itu tidak berpikir demikian. mereka selalu berpikir bagaimana mendapatkan warisan itu lebih dan lebih banyak lagi. begitu pula dengan anak-anak dan cucu-cucu mereka. singkat cerita waktu itu aku baru pulang dari bekerja dan ada beberapa saran dari saudara ku, untuk aku mulai kembali mendekatkan diri dengan agama. dan dengan mengikuti saran dari mereka, aku kembali mengikuti ajaran agama di tempat aku kecil dulu. namun karena guru-guru disana kebanyakan baru. mereka tidak ada yang mengenal ku. kemudian aku sampaikan, kalau aku dulu pernah belajar disana. kemudian proses pembelajaran pun berlanjut selama beberapa bulan. hingga akhir nya, awal mulai kehancuran hubungan ayah ku dengan kakak nya si tumpuk an kotoran. mereka menuntuk semua warisan ayah ku untuk mereka, hingga mereka berusaha untuk membunuh ayahku.

waktu itu aku tidak ikut dengan ayah ku. hingga aku mendapat telpon dari ibu ku yang mengartakan ayah ku terluka dan di bawa di rumah sakit. aku yang baru datang mendapat kabar dari ibu kalau ayah sudah tiada. ibu yang tidak kuat dengan berita itu pun, ikut jatuh sakit. ibu ku di rawat beberapa hari di rumah sakit sementara aku dan ke empat saudara ku melaksanakan prosesi pemakaman ayah ku. pertumpukan kotoran juga datang. dan yang menghadapi mereka sudah pasti itu AKU.

wah wah wah... ternyata tidak salah aku mengelari kalian semua dengan kata KOTORAN ya... ter nyata memang kalian itu kotoran yang tak bisa di daur ulang atau pun sekedar jadi pupuk pun tidak bisa. 🙂

belum cukup puas kalian membunuh nya. sekarang kalian juga datang melihat nya ke liang lahat. wah... aku benar benar takjub dengan kalian. bukan hanya tidak punya mungka. tapi ketebalan wajah kalian sungguh tebal.

"novi jaga ya ucapan mu sama keluarga ku." kata adel

"kata yang mana yang harus aku jaga hah?"

"novi apa yang di kata kan adèl ada benar nya nov.. sabar" kata buk titin.

"maaf ya buk, kata sabar hanya berlaku untuk manusia, bukan aku!" kata ku kepada buk titin.

"apa.. apa maksud mu novi?" kata buk titin panik.

" maksud ku.... mulai hari ini. apa pun yang di katakan sebagai manusia.. itu semua tidak akan berlaku kepada ku. dan kamu adel... ingat ini baik-baik... aku novi argya... demi langit dan bumi. demi surga dan neraka. jika aku tidak bisa mencapai tujuan ku menghancurkan semua musuh-musuh ku. maka aku akan memberikan jiwa ku sebagai budak iblis. dan jika aku berhasil membinasakan semua musuh-musuh ku maka aku akan membatu orang-orang yang aku sayangi untuk mencapai impian mereka." kata ku ke pada adel

"nov.. kamu sadar apa yang kamu ucapkan itu?" kata buk titin dan orang-orang yang ada di pemakaman.

dengan mengiris telapak tangan ku dan mendapatkan darah merah yang keluar aku meminum seteguk darah itu dan menaburkannya di atas kuburan ayah ku.

"aku bersumpah demi rasa sakit yanv di rasakan oleh ayah ku dan keluarga ku. ingat itu adel. dan satu hal lagi. jika aku ingin kenghancurkan sesuatu. maka bersiap siap lah kamu. gilitan mu. akan datang.