Chapter 8 - 8

Happy reading.

****

Sebuah buku di perlihat ke Clara. Clara lalu membaca judul buku itu. Hanya sebuah novel percintaan remaja, namun Clara sangat menyukai itu.

Clara mengambil dari orang yang memberikannya.

"Kok tau sih kalo gue suka baca novel?" tanya Clara.

"Iseng aja sih, biasa nya tipikal orang kayak loh itu suka baca novel." jawabnya.

Clara tersenyum, tapi sedetik raut wajah Clara berubah menjadi galau.

Orang yang memberikan novel itu duduk di depan Clara.

"Kenapa?

Gak papa."

Rani menghampiri Clara di dalam perpusatakaan dengan nafas yang tersengal-sengal.

Clara mengerutkan dahinya bingung dengan sifat Rani yang seperti ini.

"Kenapa loh? Kayak habis dikejar anjing aja loh." tanya Clara.

"Gue tadi habis dikejar sama Dima." seru Rani.

"Kenapa bisa dikejar?

"Tadi dikantin gue masukin sambel di makanannya dia, dia kan sibuk ngobrol sama Bayu jadi gak liat gue masukin sambel ke dalam manggkuk."

Clara terkekeh pelan. Ia membaca novel yang pemberian dari orang tadi.

"Ini lolipop buat loh" ucap Rania, ia memberikan satu lolipop yang lumayan besar kepada Clara.

Mata Clara berbinar saat melihat lolipop, karena ia emang dari kecil sangat menyukai lolipop jenis apapun.

"Buat gue?" tanya Clara riang.

Rania mengangguk, Ia duduk di bangku sebelah Clara.

Clara dengan cepat membuka bungkus lolipop itu dan memakannya dengan lahap.

"Enak Ra lolipopnya?" tanya Rani tersenyum.

Clara hanya mengangguk, ia hanya fokus menikmati lolipopnya. "Ya enak lah, semua orang juga bilang kalo lolipop itu enak. Tergantung sama orangnya aja suka atau gak sama lolipop." jawab Clara.

"Ya enak lah, orang itu dikasih sama cowok." seru Rania, seolah-olah menyindir Clara.

"Siapa?" tanya Clara balik.

"Bayu." jawab Rani balik.

Mulutnya berhenti mengunyah lolipop dan mengeluarkan dari dalam mulutnya saat mendengar perkataan Rania. "Apa?" tanya Clara kaget.

"Loh kenapa? Emang iya Bayu yang ngasih tadi waktu gue dikantin" tanya Rania kebingungan.

"Ini beneran dari Bayu?" Clara mencoba memastikan, siapa tahu ia salah dengar.

"Iya Clara."

Apa maksud Bayu memberikan lolipop kepadany, cowok yang selalu bersikap dingin padanya. Jika tak di sapa duluan, maka selama nya mereka akan terus berdiam diri seperti orang tak dikenal.

"Loh mau balik gak?" tanya Rania berdiri dari bangkunya.

"Anterin gue nyamperin Bayu yuk, udah itu baru kita balik kekelas." Clara menarik tangan Rania, lalu ia berjalan menuju kantin sekolah.

"Mau ngapain ketemu sama Bayu?"

"Gue mau ngucapin makasih sama dia." ucap Clara.

"Yaampun cuma itu doang? Kan ketemu dikelas kan bisa, gak harus nemuin dia dikantin juga kali."

Mata Clara menyusuri orang-orang yang berada dikantin sekolah, namun ia tidak menemukan Bayu disana. Akhirnya ia berjalan menyusuri setiap sudut sekolah untuk mencari Clara. Tak sengaja ia melihat Bayu sedang bercanda dengan teman-temannya di taman sekolah, akhirnya Clara kembali menarik tangan Rania untuk menghampiri Bayu.

"Bayu." panggil Clara.

Bayu menoleh ke sumber suara. "Clara." sahut Bayu. Ia pun berdiri di hadapan Clara.

"Loh yang ngasih lolipop ke Rania?" tanya Clara.

"Iya, gue emang ngasih lolipop sama Rania."

"Makasih ya, gue suka banget sama lolipopnya. Sekali lagi makasih ya."

Bayu mengangguk, ia menatap Clara tajam. "Sebagai permintaan maaf gue kemaren udah bikin loh masuk ke rumah sakit, sekaligus udah ninggalin loh gitu aja di rumah sakit."

"Ya gak papa, gue maafin. Justru gue terima kasih karena loh udah bawa gue kerumah sakit."

"Sama-sama." gumam Bayu tersenyum. Ia baru saja menganggkat tangannya kearah wajah Clara, ia rasanya ingin memegang memar di pipi Clara.

Tiba-toba lonceng berbunyi, Clara kembali menarik tangan Rania, lalu kembali ke kelas.

******

Clara terlonjak kaget melihat beberapa orang yang berdiri didepan gerbang sekolah. Deru nafasnya memburu, dia tak mau kejadian itu terulang lagi. Beberapa orang menggunakan seragam yang berbeda dengannya, sepertinya ia asing dengan beberapa orang tersebut.

Clara membalikkan tubuhnya, agar beberapa orang dibalik gerbang sekolah tidak melihatnya. Dia hanya menunggu beberapa orang itu pergi. Tapi, sepertinya takdir berkata lain, salah satu dari mereka melihat kehadiran Clara.

"Akhirnya kita ketemu lagi ya."

Tubuh Clara seketika menegang, dan kembali membalikkan tubuhnya, ia menatap beberapa orang dengan tatapan takut.

"Gara-gara loh, gue sama temen-temen gue. Gak bisa ngabisin Bayu." ucap orang itu, ia menatap Clara dengan tajam. Langkahnya maju kearah Clara.

"Kalian mau apalagi kesini?" tanya Clara dengan suara gemeteran.

"Awalnya kita mau ketemu sama Bayu, tapi sekarang loh sama kita berurusan yang belum selesai."

Tubuh Clara gemetaran, ia sangat takut dengan beberapa orang yang sedang berada didepannya. Ia mundurkan langkahnya pelan, agar ia bisa berlari dari orang-orang asing asing ini.

Bayu, Raga dan juga Dima yang baru saja keluar dari kelasnya. Tak sengaja melihat Clara dengan beberapa orang. Raut wajah yang takut. Mereka bertiga berlari menghampiri Clara.

"Clara.!" panggil Bayu.

Clara menoleh kearah Bayu. "Bayu." ia berlari menghampiri Bayu, tanpa pikir panjang, ia langsung memeluk tubuh Bayu dengan erat.

"Kalian berani sentuh dia, gue habisin." ucap Bayu lantang.

"Bayu, loh bawa Clara pergi dari sini. Biar gue sama Dima yang hadepin mereka.

Bayu menarik tangan Clara dan membawa Clara ke belakang gedung sekolah.

Terjadi perkelahian Raga, Dima dengan beberapa orang siswa dari sekolah lain.

Terlihat juga dua orang laki-laki yang baru saja datang ikut membantu Raga dan Dima.

Kini Bayu dan Clara sudah sampai dibelakang gedung sekolah. Jarak yang begitu dekat membuat keduanya saling menatap satu sama lain.

Bayu yang tersadar, ia menoleh kebelakang, ia ingin memastikan jika persembunyian merka aman. "Sekarang loh aman disini. Loh gak usah takut lagi." Bayu mencoba menenangkan Clara yang sepertinya masih syok.

Mereka pun duduk sambil bersandar di dinding. Menunggu kondisi aman, agar mereka bisa pulang dengan selamat.

Rania menoleh kesamping kearah Clara. Karena ia sebelumnya ia sebelumnya sempat dikasih tau sama Dima tentang terjadi sesuatu sama Clara. Alhasil ia mencari Clara kemana-mana, akhirnya ia bisa menemukan Clara.

"Clara." panggil Rania khawatir.

"Rania." Clara bergegas menghampiri Rania, ia langsung memeluk tubuh Rania.

"Loh gak papa kan?" tanya Rania cemas.

"Iya, gue gak papa kok."

"Ya udah sekarang loh gue anter pulang ya, kebetulan gue bawa mobil hari ini." ia merangkul tubuh Clara.

"Makasih ya Bay." ucap Clara.

"Gimana Rania, anak-anak masih berantem ya?" tanya Bayu.

"Kayaknya sih gitu Bay." sahut Rania.

"Ya udah loh bawa Clara pulang, gue mau bantuin anak-anak dulu." Bayu berjalan, melewati Clara.

"Bayu." panggil Clara.

Langkah Bayu terhenti, ia menoleh ke arah Clara.

"Hati-hati ya." ucap Clara.

"Iya." gumam Bayu singkat sambil tersenyum kecil.

Lalu Bayu melanjutkan langkah menuju ke depan gerbang, sedangkan Rani dan Clara berjalan menuju parkiran lewati jalan lain. Agar terhindar dari beberapa orang tadi.

Mampir kuy

Maaf kalo ceritanya biasa aja..