Baru kali ini wajah Darwin terlihat serius hingga kulitnya yang bersih terlihat kemerahan pada bagian wajah, Eki dan Rama bahkan tak berani menyela ucapan Darwin.
"Aku tidak pernah menganggap siapa pun yang mengatakan tentang Ratih, bagi aku hubungan kami adalah yang terbaik, Aku berusaha menjadi pria yang selalu ada untuk dia, karena apa, karena bagi aku, Dia adalah wanita yang pertama yang singgah di hatiku disaat perasaan aku kosong, kami bertemu saat keluargaku sedang dalam keadaan buruk, Aku membenci perselingkuhan papi, itu sangat menyakitkan!"
Eki menyikut pinggang Rama, menoleh kepada Rama dengan menganggukkan kepala, Rama membalas bahasa verbal dengan kedipan mata, meminta Eki untuk tahu situasi, teman mereka, Darwin, saat ini sedang membutuhkan telinga mereka untuk mencurahkan hati tentang kekecewaan kepada kekasihnya, tapi mata Eki malah fokus memperhatikan pengunjung wanita di cafe.
Eki sungguh-sungguh sudah tidak bisa terobati, Dasar mata keranjang, pria brengsek memang sulit diajak menjadi teman curhat! Rama hanya bisa menepuk dahi.
pada akhirnya memang hanya Rama yang mendengarkan curahan hati Darwin, karena 5 menit kemudian Eki meminta izin dengan alasan ke kamar mandi, tidak usah ditanya atau diduga-duga lagi, Darwin dan Rama mengerti dengan gelagat aneh sahabat mereka itu, pasti Eki sudah memiliki target yang harus dia dapatkan hari ini.
"sudahlah lupakan Eki, Kenapa kau tiba-tiba ingin membalas dendam kepada Ratih, Kenapa kau tiba-tiba percaya jika wanita itu menghianatimu, sedangkan Eki si pria brengsek itu sudah beberapa kali mencoba mengingatkan dirimu dan kau tidak pernah mendengarkan kami, memang kami tidak pernah bertemu dengan kekasihmu itu, tapi mendengar pesan dan keinginan wanita itu membuat kami tahu, sesungguhnya membedakan antara wanita yang tulus dan yang modus itu bukanlah perkara susah, yang penting ini otak kau jalan!" Rama menunjuk kepalanya.
"Kau pikir aku tidak menggunakan otakku, Aku berusaha menampik semua dugaan buruk tentang Ratih karena aku menggunakan otakku, Ada banyak hal yang aku pikirkan tentang dia, Aku ingin menjadi pria yang selalu men-support, Aku ingin Ratih maju, Aku ingin dia bahagia--"
"lalu, Kenapa tiba-tiba kau berhenti untuk men-support wanita itu dan kau berhenti untuk membuatnya bahagia!" Rama rasanya ingin menertawakan ucapan Darwin barusan, tapi sebagai orang yang memiliki hati dia tidak tega.
"kali ini saya sangat kecewa dengan nya..." suara Darwin melemah.
"ya, saya tahu Anda kecewa bung, tapi kekecewaan anda itu apa sebabnya, Anda belum menceritakan dengan detail dan rinci kepada saya sehingga saya tidak bisa membantu Anda."
"Dia menjual handphone yang saya berikan kepadanya!"
kelopak mata Rama berkedip berkali-kali, "sejak kapan seorang Darwin mempermasalahkan sebuah handphone, Anda Bahkan bisa memborong 1 counter, kenapa sebuah handphone membuat Anda kecewa terhadap wanita yang selama ini selalu anda bela, itu sangat tidak masuk akal, sudahlah ceritakan saja dengan gamblang sehingga aku bisa membantumu, dan berada di pihak mu."
Darwin menarik nafas panjang sehingga dadanya tampak naik, "Aku tidak tahu sebetulnya, Apakah dia menjual handphone itu atau memberikan handphone itu kepada orang lain, tapi, aku melihat ada banyak pesan aneh di handphone itu, aku melihat video---"
Darwin tidak bisa melanjutkan kata-katanya, kelopak matanya terasa panas, dia akan menangis, dan tingkah Darwin membuat rama kesal.
Rama menepuk meja dengan emosi. "yah kau malah menangis karena Ratih!"
note: cerita ini akan dilanjutkan di akun teman saya dengan judul
SKANDAL.
(pakai titik)
silahkan dicari di webnovel.