Cerita sesi K2 akan dibuat terpisah, untuk cerita ini sudah tamat..
silahkan matikan notifikasi agar tidak mengganggu
maaf karena penulis tidak sehat dan bab acak2an, jadi diputuskan akan dibuat ke buku baru saja.
terima kasih pengertian semuanya
otor banyak mengucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar besarnya
***
"Ma, maaf nona.. maaf.."
"Ooh.." jelas banget dong marah di wajah Vira, mulutnya bahkan siap menghadik dan mengeluarkan kata kata mutiara, tapi begitu dia mengangkat wajah.
Pria dengan kemeja putih dan apron hitam dan wajah pucat, tangan gemetaran.
Hold on Vira, janganarah pliss.. ujar hatinya mencoba mengingatkan.
Ya ampun, dia jadi menepis udara kosong dengan telapak tangannya, mau apa di kata, marah dan memaki juga percuma kan.
"Yasudah…" ujar Vira kemudian, dia mengelap pakaiannya seadanya dan kembali duduk. Meski kemarahan memuncak tapi dia berusaha untuk sabar.
"Untung aku menyimpan sketsa dasar, tapi finishing butuh banyak waktu.." lirihnya putus asa.