Cklek!
Pintu kamar Herman terbuka, pria itu langsung menutup server online dimana dia sedang sibuk live streaming, begitu menyadari ada yang mencoba membuka pintu kamarnya, Herman segera mengambil long Cardi dan mengikatkan tali pada pinggangnya.
"Ehem! Ya sebentar!" Ujarnya lalu membukakan pintu.
Wajah Aoran nampak datar di balik pintu, membuat Herman heran.
"Kenapa? Uda malam bukannya tidur, malah ganggu hidup om." Ujar Herman sedikit ketus, dia memainkan alisnya yang seperti ulat bulu.
"Mm.. om, ada yang ingin aku bicarakan dengan om."
"Penting?" Tanya Herman menyelidik.
Aoran ragu ragu mengangguk, seharusnya sih dia jawab penting saja, ini kan demi kelangsungan hidup keluarga besar Wihelmina, dimana dia sebagai satu satunya keturunan.
"Yaudah masuk, ayo duduk!" Ujar Herman menarik kursi di depan laptopnya dan memberikan pada Aoran, sementara dia duduk di tepi ranjang dengan kaki terlipat imut.