"Jangan gila dong Aoran, berapa sih umurmu, bahkan bapakmu aja nikah umur 30, kamu masih bau kencur gini udah ngomongin nikah, ga pantes lah nak, ngalah sama yang tua dong!" Omel Herman berapi api, dia yang mengadakan sayembara mencari calon istri, setelah berkompromi bertahun tahun malah Aoran yang semangat.
"Om, gadis itu masih terlalu muda buat om lah, kasihan dong om, aku niatnya baik om, untuk membantu menyelamatkan nasib gadis itu, ga kebayang kalau dia jadi istri Om, mungkin dia akan bunuh diri nantinya." Uajr Aoran merebahkan punggungnya.
Vira menghampiri dengan dua gelas minuman dingin di nampan, dia menyodorkan satu pada Herman dan satu pada Aoran.
"Ada apa ini? Kenapa pulang pulang berdebat?" Tanya Vira ingin tahu.
"Ini loh vir, anakmu ini.. masa dia bahas masalah pernikahan dengan gadis yang dibawa tuan lu!" Ujar Herman tak terima.
"Miran?" Tanya Vira terkejut. "Wajar saja om, Miran itu cinta pertama nya Aoran." Jelas Vira.