Setelah acara pertemuan malam itu, obrolan antara kepala.keluarga Lu dan Vino, mereka berbicara basa basi tentang perjodohan putra dan putri mereka dan itu sampai pada telinga Aoran.
Mendengar hal itu tentu saja pemuda itu girang bukan kepalang meski begitu dia menyembunyikan rasa bahagia yang membuat dadanya berdebar terus, dia seakan lupa kalau dia itu masih anak SMA, oke sebenarnya sebentar lagi dia akan menjadi mahasiswa.
Tidak beda dengan Aoran, kediaman keluarga Lu juga tak kalah girang dan semangat.
Pada acara makan pagi keluarga itu, tuan Lu berkali kali mengulang percakapan basa basi antara dia dan Vino.
"Kau tahu Miran, apa yang sudah dikatakan oleh keluarga Wihelmina, dia sangat suka padamu, sangat kagum akan dirimu, kau tampak seperti Dewi dari kayangan, kau cantik, kau cerdas, dan kau putriku!" Ujar tuan Lu penuh kebanggaan di wajahnya.