Mengintip bagaimana putra mereka yang memberikan brush makeup yang sudah Aoran berikan pada ibunya, sudah dia mainkan dengan puas, bahkan sudah di sapukan pada permukaan meja. Membuat Vira dan Vino mencuri lihat dengan menahan tawa.
Vino sampai tak percaya kalau anak kecil nya itu sudah bisa berinisiatif memberikan kado pada seorang gadis, tapi lain pandangan seorang pria lain dengan penglihatan seorang wanita. Menatap betapa pucat wajah gadis kecil di depan sana membuat hati Vira bergetar, dia tak bisa berkata kata selain pikirannya yang sudah melayang kemana mana, tiba tiba ada rasa berdenyut sakit di dalam hatinya.
"Ada apa?" Tanya Vino mendapati wajah murung istrinya yang berbalik arah dan mendekap dadanya dengan erat.
"Aku tak bisa membayangkan gadis kecil itu, apa yang sedang ia tanggung, ini mengingatkan ku pada Airin, putri kita yang sudah tiada.. mungkin mereka seumuran." Mendengar ucapan istrinya membuat lidah vino keluh, memang perasaan wanita itu sensitif.