Keresahan pagi ini berakhir dengan baik, mendengar bagaimana terlukanya Hazel yang mengalami patah hati dan penolakan cinta membuat Cyntia merasa bersalah pada Vira, untunglah wanita itu sedang berbaik hati, dia tidak akan memperpanjang masalah lagi, lagipula melihat hazel yang tampak layu dan tak bergairah sedikit banyak membuat Vira ikut kasihan.
"Aku terjebak dengan urusan temanku seakan aku sendiri sedang menghadapi hidup yang sempurna, padahal masalah dalam rumah tanggaku sendiri sedang rumit!" Ujarnya mengingatkan diri sendiri, Vira membanting diri di kursi kerja, menjatuhkan kepalanya pada sandaran kursi, dia menatap layar monitor yang sudah hampir 100 persen terceklis, itu artinya tugasnya sudah hampir selesai sempurna.
Dia melirik jam tangan, sudah waktunya pulang, tapi rasanya dia malas sekali untuk pulang hari ini, bawaannya kalau mengingat nama suaminya hanyalah jengkel.