****
Ji merasakan alas tempat tidurnya tak begitu empuk, tidak seperti ranjang tidurnya di rumah, dia menolah dan mendapati wajah Hazel di depan wajahnya. Wanita itu membulatkan mata tak percaya.
Dia segera mengangkat punggung tapi kepalanya terasa begitu berat dan sakit. Dia memegangi kepala yang membuat punggungnya kembali oleng dan butuh sandaran.
Hap! Hazel mengangkat tangannya, menyambar punggung terbuka Ji yang jatuh tepat di lengannya yang kuat.
"Kau baik baik saja?" Tanya Hazel dengan wajah cemas, tapi wanita di hadapannya ini malah menyembunyikan wajah dan segera menarik pakaian di sampingnya, dia menutupi semampu mungkin tubuhnya yang polos.
Ji menggelengkan kepala tak mengerti kenapa dia dan Hazel disini berdua. Dia masih enggan percaya dengan semua yang sudah terjadi malam tadi.