Zhang kembali ke rumah mereka dengan keadaan yang memprihatinkan, dia lusuh, bau alkohol, mata panda. Dia menghabiskan malam di jalanan tak tentu arah hingga tertidur di amperan toko, pria itu sudah kehilangan akalnya.
Hingga akhirnya dia kembali ke rumah tapi adiknya Ji sudah tidak di rumah untuk berangkat bekerja. Meski berkali kali dia memanggil adik perempuan yang sangat ia sayangi itu, sosok Ji tak muncul muncul juga.
"Ji.. Ji!" Ujarnya berkali kali. "Ji, Koko mau bicara!" Teriaknya, tetap saja tak ada sahutan.
Pria itu bertengger pada sofa ruang utama dan merasa rumahnya begitu sepi dan sunyi. Dia kehilangan pekerjaan dan itu artinya tidak ada pemasukan, yang paling pengaruh pada hidupnya adalah, ia tak memiliki kegiatan lain lagi selain sibuk dan fokus pada pekerjaan.