Selalu ada cerita dari setiap insan. Bahkan penjahat sekalipun ada sisi baik dalam kehidupannya untuk orang yang sangat mengenal dirinya.
Zhang menengadahkan kepala pada langit malam yang gelap, berharap ada bintang jatuh yang bisa mengabulkan semua harapannya dan menjadi kenyataan.
Pria itu menghisap dalam dalam gulungan tembakau di sela sela jarinya. Beberapa kaleng bir menemaninya malam ini.
Sesekali dia menarik garis bibir dan mentertawa kan takdir yang mempermainkan dirinya.
Dia bukan pria rapuh yang mudah menyerah, dia bukan pria bodoh yang pasrah pada takdir. Dia tak pernah selemah malam ini.
Ketika Zhang harus menjenguk Zie di rumah sakit. Dia melihat jelas bagaimana lemah dan tak berdaya wanita yang berharga dalam hidup nya itu.
Dia hanya bisa tersenyum dan menahan sendu saat tangannya menyadari betapa kurus keadaan mamanya.
Tulang yang terbungkus kulit dengan bercak noda hitam pada kulit, wajah yang amat tirus dengan bibir pecah pecah yang berwarna gelap.