Wajah Vira terlihat gelisah, dia mencoba menenangkan diri tapi tetap saja dia merasa resah dan gelisah.
Sesekali dia menggigit bibir, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
Kembali berpikir dan menggaruk garuk kepala, lalu mengeryitkan dahi dan kembali meneliti laporan dari kepala bagian yang harus dia bereskan.
Wajah yang serius lalu terlihat bingung, serius- bingung.
"Bu, mau secangkir kopi?" Tawar staff yang menemaninya lembur malam ini.
Vira menoleh sejenak lalu menarik nafas singkat pada akhirnya dia mengangguk kecil.
"Kopi pahit saja!" Ujarnya.
Si staff menautkan alis heran. "Tanpa gula? Tanpa krimer?"
"Ya!" Jawab Vira singkat dan jelas, dia lebih butuh kafein daripada asupan gula saat ini.
"Wah, ibu bisa minum kopi tanpa gula, luar biasa Bu, tau sendiri kopi kita pahitnya sampai langit ke tujuh!"
"Ah masa sih!" Sambar Vira tak percaya, jujur dia juga belum pernah mencoba. "Kau tak mau coba?" Tanya Vira seakan menantang staffnya itu, padahal dia sendiri baru mau coba.