Jarang sekali awan mendung saat tengah hari, Vira mengulurkan tangannya menadahi rintik hujan yang mulai berjatuhan, mau tak mau dia harus m nunggu sedikit reda.
Rintik hujan yang turun dari pancuran atap menyita perhatian Vira, dia tidak m nggerutu atau jengkel, dia sedang menikmati aroma tanah yang tersapu hujan.
Sementara beberapa orang memilih kembali masuk ke restoran, Vira tetap di tempatnya, di sudut teras menampung cucuran hujan di dalam telapak tangannya yang menengadah.
Dia menengadahkan kepala dan mendapati awan gelap di atas sana, wanita itu menarik senyuman singkat.
Seseorang membawa payung dan melangkah di bawa hujan menyita perhatian Vira, wanita itu memayungi putranya yang mengenakan seragam taman kanak kanal, dia membawa tas di pundaknya dan memapah si anak dengan senyuman mereka yang ceria.
Vira ikut tersenyum melihat ibu anak itu begitu ceria di bawah hujan.
Senyuman kecilnya perlahan memudar. Dia kembali mengingat nama putrinya di kepala.