Vira sendiri juga melewati malam tanpa bisa tidur nyenyak, dia membolak balikkan badan hingga beberapa kali tapi tak juga mendapatkan posisi yang nyaman. Dia akhirnya bangkit dari ranjang, mondar mandir sambil menggigit ujung kuku jempolnya.
Dia sedang memikirkan sosok yang hampir saja menciumnya saat acara pesta malam tadi.
"Apa mungkin?" Vira menggelengkan kepala dengan cepat. Dia memikirkan kalau itu adalah Hazel tapi jelas baginya menolak.
"Siapa orang iseng yang berani beraninya mendekati ku saat mati lampu itu?" Vira tak habis pikir. Yang dia ingat adalah terpaan hangat hawa mulut pria itu, yang tiba tiba membuat rambut di tengkuknya meremang.
"Aihh.. apa apaan ini Vira? Kau sepertinya terlalu lama jomblo deh!" Vira menggeleng dan mencoba membuang pikiran kotor yang melintas di kepalanya.
"Tapi siapa dia? Masa hanya hayalan ku sih. Rasanya pria itu?" Vira menggeleng lagi dengan gerakan yang cepat.
"Ah, mana mungkin sih!" Gerutu Vira kesal.