Jangan lupa tinggalkan batu kuasa.. koreksi typo dan dukungan dengan kasih hadiah atau komen semangat.. selamat baca..
***
Sebulan pun berlalu..
Bruk!!
"Ya ampun!" Vira langsung berdiri dan terkejut dengan pakaiannya yang basah, oke itu bukanlah seberapa, ketika dia menyadari sketsa nya juga ikut jadi korban kecerobohan pelayan cafe.
"Ma, maaf nona.. maaf.."
"Ooh.." jelas banget dong marah di wajah Vira, mulutnya bahkan siap menghadik dan mengeluarkan kata kata mutiara, tapi begitu dia mengangkat wajah.
Pria dengan kemeja putih dan apron hitam dan wajah pucat, tangan gemetaran.
Hold on Vira, janganarah pliss.. ujar hatinya mencoba mengingatkan.
Ya ampun, dia jadi menepis udara kosong dengan telapak tangannya, mau apa di kata, marah dan memaki juga percuma kan.
"Yasudah…" ujar Vira kemudian, dia mengelap pakaiannya seadanya dan kembali duduk. Meski kemarahan memuncak tapi dia berusaha untuk sabar.