"Kau tahu aku tidak punya daya untuk mengancammu, tapi kalau kau bermain curang aku juga bisa!"
Adelia mendengus dan menyeringai, dia mendorong kasar dada Vino.
"Jangan kau macam macam dengan kekasihku! Kau tahu bagaimana aku mempertahankannya, itu butuh perjuangan panjang!" Ancam Adelia "kalau kau berani menyentuh dia, bukan kau yang akan aku habisi, tapi--" Adelia melirik pintu kamar Aoran.
"Apa maksudmu!" Balas Vino sengit. "kau mudah sekali terhasud ya, jadi Dion intu nama kekasihmu.."
"Hah?" Adelia terkejut mendengar ucapan Vino barusan. "Ja, jadi kau.."
Vino menyeringai dengan sorot mata dalam.
"Seseorang mengajukan diri menjadi asisten pribadiku, aku pikir ada yang merekomendasikan dirinya, dia bernama Dion.."
"Sial! Kau mrnjebak ku!" Ketus Adel kesal sendiri, dia yang membuka identitasnya sendiri pada akhirnya.
"Dengarkan aku Vino, kau ikuti saja skenario ini, maka kita akan aman.."
"Apa maksud mu?" Tanya Vino jelas heran dengan ucapan Adelia.
