"Kenapa sih pada ngeliatin ke arah kita?" Tanya Vira dengan tatapan mata awas sambil menyeruput jus alpukat di gelas dalam dekapan tangannya.
Hazel menutupi wajahnya yang merona merah. Dia malu sendiri.
"Yaiyalah Vira.." gusar Hazel dengan suara berdesis menahan malu juga kesal.
"Lu sadar ga sih, ini Uda pesanan ke berapa. Ya ampun itu perut apa karung sih!" Gusar Hazel melirik piring kosong di meja yang bertumpuk.
"He.." wajah heran Vira berubah cengengesan.
"Ga usah ketawa deh lu!" Hazel tambah kesal.
"Tadikan abis nangis, terus udah lama selalu makan masakan rumah sakit. Wajah dong Hazel kalau aku makan banyak.. ga papa kan, kamu sanggup bayarkan.." goda Vira dengan kerlingan mata genit berharap bisa meluluhkan hati Hazel.
"Ck!" Hazel berdecak jengkel "jangan berkedip kayak gitu, bikin gue mual aja.." Vira kembali cemberut dan menghabiskan gelas minum ke tiganya.
"Uda kenyang sekarang, Uda puas?" Tanya Hazel ketus.