Namanya Abi Wijaya.Umurnya 10 tahun.Abi anak yang tidak seberuntung anak-anak pada umumnya. Dia sudah menjadi anak yatim piatu dan saat ini Abi menjadi seorang pengemis di rel kereta api.Setiap hari Ia harus mengemis kepada penumpang kereta api yang ingin berangkat agar Ia bisa membeli makanan untuk menganjal perutnya yang lapar.Tak jarang Ia tidak mendapatkan apapun dari hasil ngemisnya sehingga Ia hanya bisa berjalan menapaki rel kereta api sambil menahan lapar.Jika malam tiba,Abi beristirahat di kursi tunggu,menahan dingin malam.

Pada suatu saat,benar-benar Abi belum makan.Lapar,itu yang dirasakannya.Sudah beberapa hari Ia tidak makan,penumpang kereta api kala itu sedang sepi.Abi meringis menahan sakit perutnya.Tapi,ada seorang ibu yang tinggal di sekitar rel kereta api melihat Abi dan Ia tersentuh,ingin bertanya mengapa Ia.Ibu ini memanggi Abi,Dan bertanya apa masalah Abi saat ini.

"lapar bu,aku lapar.Saat ini aku tidak punya uang dan makanan sedikitpun"kata Abi sambil meringis.

ibu tersentuh lalu masuk kerumahnya sambil menyuruh Abi duduk di kursi depan sebentar,dan Ia kembali datang sambil berkata "ini ibu ada sedikit uang dan segelas susu.Semoga membantu ya nak"kata ibu sambil mengelus kepala Abi.Abi spontan bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada ibu itu.Lalu si ibu menceritakan sedikit tentang hidupnya bersama suaminya.

"suami ibu disini kerja sebagai kondektur kereta api.kami tidak tinggal disini tapi ibu sering kesini sambil menunggu suami ibu selesai bekerja nak".kata ibu itu sambil tersenyum.

"Oh iya perkenalkan nak nama saya ibu siti,nama kamu siapa nak?"kata ibu itu

Abi menjawab"Abi bu,nama saya Abi.sekali lagi trimakasih untuk ini semua bu.aku senang berjumpa dengan ibu"

bersambung