Tom mengambil tempat duduknya, menggelengkan kepalanya dan berkata. "Belum, tapi aku punya firasat bahwa itu pasti anak laki-laki!"
Pada saat ini, Alex melontarkan komentar sarkastik. "Bagaimana jika itu anak perempuan?"
Tom langsung tersedak dan tenggelam ke dalam sofa dengan berkabung. "Aku ingin seorang putra. Di masa depan, aku akan mewarisinya seluruh perusahaan keluargaku. Dengan itu, aku bisa membawa Vivi keluar untuk keliling dunia. Bukankah hari seperti itu benar-benar impian?"
Alex mengangkat tangannya untuk membenarkan kacamatanya. "Sungguh sial punya ayah sepertimu!"
Tom. "…"
Percakapan antara saudara selalu membawa segala macam lelucon, dan waktu tanpa sadar berlalu. Dalam sekejap mata, sudah waktunya makan siang pada pukul 12:30.
Hari ini adalah hari ulang tahun Erika, tetapi dia tidak pernah muncul.
Banyak hadiah telah diletakkan di atas meja, yang disiapkan untuk Erika sebelumnya.
