Samuel dengan cepat berjalan ke depan stan pajangan tersebut. Dengan lembut dia membelai kainnya dengan ujung jarinya. Teknik bordir yang halus tampak seperti Erika yang mengejar kesempurnaan!
Dia menyentuhnya dengan penuh kasih, jantungnya berdetak lebih cepat dan lebih cepat!
Di hari-hari tanpa dia, dia menghubungkan semua kenangan masa lalunya menjadi gambar yang tak terlupakan.
Justru karena inilah dia menyadari bahwa kehadiran Erika telah menjadi sosok yang tak tergantikan baginya, dan potongan-potongan tersebut selalu tersembunyi di bagian terdalam dari ingatannya.
Hanya saja dia belum pernah menyadarinya.
Pada saat ini, sebuah percakapan terdengar dari belakangnya, membuat Samuel langsung kaku!
Sementara pemandu wisata membawa para turis untuk berkeliling, tim staf lain berjalan keluar dari studio di belakang galeri seni.
Empat pria dan satu wanita!
Seseorang bertanya. "Nyonya Erika, apakah sulaman ini buatan tangan atau dibuat dengan mesin?"