Samuel menerima buku itu dan menatap dua kali secara acak. "Apakah kamu yakin ini milik Erika?"
Kepala pelayan itu mengangguk. "Seharusnya, saya hanya melihat halaman judul, tapi tidak melihat isinya."
"Kalau begitu, pergilah dari sini."
Setelah sendirian, Samuel mengambil buku harian itu dan berjalan ke ruang kerjanya.
Dia dan Erika telah bersama selama bertahun-tahun, dan dia tidak pernah tahu bahwa istrinya itu memiliki kebiasaan menulis buku harian.
Tidak lama kemudian, Samuel duduk di ruang kerja, menyalakan cerutu, dan perlahan membuka sampulnya.
Di halaman judul, nama Erika ditulis dengan font yang anggun.
Samuel memegang cerutunya, menggosoknya ringan dengan ibu jarinya, lalu membalik halamannya lagi.
Lebih tepatnya, ini bukan buku harian.
Tapi ... buku mengenai keluarga Hiroshi!
Mengapa dia mengatakan seperti ini? Karena Samuel tidak menyangka bahwa isi buku tersebut mencatat segala sesuatu tentang keluarganya secara rinci.