Saat ini, wajah Tom sudah sangat jelek.
Dia menggosok tangannya dan bergerak beberapa langkah di depan Reynold, dan berkata dengan tersenyum memohon. "Ayah, dia dan aku hanya teman biasa. Selain itu, aku berniat untuk bekerja dengan baik setelah tahun baru."
Retorika semacam ini membuat Reynold mencibir. "Kamu? Bekerja? Jika kamu punya otak, pikirkan saja, sudah berapa hari kamu tidak pergi ke perusahaan sejak kamu terluka?"
Mata Tom berkedip, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berdalih. "Oh, itu ... aku perlu waktu untuk memulihkan diri!"
Ketika suara itu jatuh, Reynold menamparnya cukup keras. "Jangan buat-buat alasan! Yang luka itu kakimu, bukan otakmu! Bukankah kamu bisa memeriksa dokumen-dokumen itu di rumah? Kamu malah membawa wanita ke villa dan menikmati pemandian air panas! Kamu hampir berusia 30 tahun dan kamu tidak melakukan apa-apa, apakah kamu tidak merasa malu?"
Tom terhuyung beberapa langkah sebelum dia bisa menstabilkan sosoknya.