Di pemandian air panas pribadi ini, keduanya duduk berhadapan, menikmati ketenangan yang langka.
Pada saat ini, langit malam di kota Malang benar-benar sunyi.
Jauh dari hiruk pikuk kota, suasana damai digabung dengan hangatnya pemandian air panas ini membuatnya bagaikan di awan.
Vivi merasakan kesejukan samar di wajahnya, dan dia lalu membuka matanya dan berbisik. "Tempat ini benar-benar enak!"
Tom menatapnya sesaat, dengan senyum di matanya. "Ya, suka?!"
Vivi tidak berbicara, tetapi mengulurkan tangan untuk membasuh bahunya.
Tindakannya seperti ini sedikit kepolosan dan kekanak-kanakan, dan warna hangat lampu lantai tercermin di matanya yang cerah.
Tidak lama kemudian, pelayan itu membawa dua nampan dari ruang dalam yaitu sake hangat.
Tom melambaikan tangannya untuk memberi isyarat kepada pelayan untuk mundur, mengambil gelas tersebut, dan menyerahkannya kepada Vivi. "Ini minuman alkohol dari Jepang, kamu cicipi."