Saat Samuel bangun, gadis kecil itu langsung memeluk lengan Chris. "Aku juga ikut!"
"Kamu tetap di sini!" Samuel bergumam dengan marah, dan Chris juga mengusap kepala Merry dengan nyaman. "Tidak apa-apa, kamu duduk saja di sini, aku akan segera kembali."
Setelah beberapa saat, Chris dan Samuel berjalan ke halaman di luar aula, dan tak satu pun dari mereka yang berbicara lebih dulu.
Chris mengeluarkan kotak rokok, membagikan satu, dan tersenyum sedih. "Kakak, aku sudah menerima enam pukulanmu. Sudah waktunya untuk berbicara dengan tenang."
Samuel menatap rokok yang dia berikan, tetapi tidak mengambilnya. "Kalian berdua, kapan itu terjadi?"
Hubungan mereka sudah berbicara tentang pernikahan, yang membuat Samuel merasa ngeri.
Apakah hubungan itu begitu dalam?!
Kemudian, dia mendengar jawaban Chris. "Aku menyukainya selama beberapa tahun, dan gadis kecil itu baru mengkonfirmasi hubungan kami setelah kembali ke Indonesia."
"Kalian sudah ... tidur?"
Agak sulit untuk bertanya.