Di ruang bawah tanah, Chris dengan cepat menuruni tangga. Begitu dia mengangkat kepalanya, dia melihat tujuh atau delapan orang berjongkok di sudut ruang bawah tanah yang hanya berukuran 20 meter persegi.
Di ruangan kecil ini, tempat tidur ditempatkan di tengah, dikelilingi oleh berbagai peralatan medis, dan membran isolasi steril transparan melilit tempat tidur dari atas ke bawah.
Merry berbaring di atasnya, mengenakan setelan biru steril, matanya tertutup rapat, kelopak matanya merah, dan Chris tahu bahwa dia telah menangis sejadi-jadinya.
Dia masih memiliki jarum di lengannya, dan banyak peralatan medis ditempatkan persis di sebelahnya.
Chris melangkah maju dengan sangat tertekan, membuka tirai, dan membelai pipinya yang dingin dengan ujung jari yang gemetar.
Dia tidak berani membayangkan bagaimana dia akan menderita jika dia datang satu langkah terlambat.