Di dalam mobil, Merry bersandar di bahu Chris. Matanya merah dan berkilau, dia masih memegang kotak tissue yang diberikan Indra padanya. Chris mengeluarkan sehelai dari waktu ke waktu dan membantunya menyeka wajahnya.
Merry yang masih tersedu-sedu dapat merasakan perawatan penuh perhatian dari pria yang dicintainya ini.
Justru karena tindakannya ini, dia semakin ingin menangis.
Gadis kecil itu mengangkat matanya untuk melihat sisi wajah Chris. Sudut mulutnya bergetar, dan ada rasa sakit di hati yang membuatnya ingin terus meneteskan air mata.
Chris menepuk punggungnya dengan satu tangan, dan tatapan matanya melihat matanya yang lagi, dan segera mengencangkan alisnya. "Berhenti menangis!"
Setelah mendengar suara itu, Merry mencekik napasnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.