Sore itu, Merry diseret secara paksa kembali oleh Chris pada sekitar pukul lima.
Sebelum pergi, Lilia berdiri di dekat aula menatap Chris, yang memegang Merry di satu tangan, dan berkata dengan lembut. "Kak, tolong kirim Merry pulang sebelum jam delapan. Dia baru saja kembali ke Indonesia hari ini, aku khawatir dia memaksakan diri karena perbedaan waktu kita dengan Amerika."
Setelah itu, Lilia menatap wajah Merry.
Tidak peduli seberapa energik gadis kecil itu, dia pasti tidak bisa menahan rasa kantuknya saat ini.
Mendengar suaranya, Chris menatap Merry yang terus berkedip. "Jangan khawatir, aku akan membawanya kembali sebentar lagi, aku juga ingin membicarakan sesuatu dengan ayahnya."
Lilia mengangguk. "Hati-hati di jalan."
Lengan Merry dikunci oleh Chris, dia sudah tidak bisa kabur lagi. Setelah merasa tidak bisa melawan, dia menghela napas dan berkata pada Lilia. "Kak, tunggu aku dua hari lagi, aku akan kembali ke sisimu!"
Dia masih berpikir untuk menjadi asisten Lilia.