Vivi duduk bersama Lilia di Villa Lakeside untuk beberapa saat, dan pergi sebelum pukul empat.
Sinar matahari di Surabaya pada bulan Oktober baik-baik saja, dan suhu di ruang tamu nyaman, membuatnya mengantuk.
Setengah bermimpi dan setengah bangun, kesadarannya sepertinya telah kembali ke hari ketika dia bertemu Rachel di Milan.
Menjumpai banyak kemalangan di dunia, bantuannya semula berharap bahwa Rachel tetap bisa memiliki hati yang mencintai kehidupan.
Namun pada akhirnya, wanita yang kembali terjun ke pusaran cinta tersebut tidak memiliki akal sehat sama sekali.
Dia tidak menyalahkan Rachel, yang tidak pernah mengalami kemalangan pada dirinya, jadi dia tidak memenuhi syarat untuk berbicara tentang benar dan salah.
Lilia hanya berharap jika dia bertemu lagi suatu hari nanti, semua orang bisa saling memandang dan mengucapkan kabar setelah sekian lama.
Di kursi malas, mulut Lilia dipenuhi dengan senyum tipis, dan dia tertidur dalam sekejap mata.
...