Suara tenang Jean bertanya. "Patriark, bagaimana kamu bisa melihatnya?"
Setelah mendengar suara itu, Leonhart meletakkan kaki panjangnya yang tumpang tindih, dan ketika dia mencondongkan tubuh ke depan, dia meletakkan siku di atas lututnya. "Menurut pendapatku, kamu tidak terlihat seperti orang yang merelakan apa yang dekat dan berpandangan jauh ke depan!
Meskipun aku tidak cukup tahu tentang keluargamu, beberapa informasi dasar masih dapat ditemukan. Kamu berada di Surabaya, mega kota yang besar dan ada begitu banyak tanah yang bisa menjadi peluang. Dengan reputasi keluarga Widjaya, seharusnya sama sekali tidak perlu untukmu meregangkan sayap. Terlebih lagi, kamu pergi ke Bandung dan mencari perusahaan lain untuk dijadikan rekan."
Analisis Leonhart mengungkapkan kejelasan yang tajam dalam matanya.