Telinga Mellisa membara oleh uap napasnya, lehernya menciut dan tanpa sadar dia memutar pinggangnya.
Kemudian Leonard mendengus, bernapas dengan cepat.
Mellisa secara alami memperhatikan perubahannya. Dia terkekeh dan bercanda berkata. "Leonard, sepertinya ada sesuatu yang mengganggumu!"
Leonard menggertakkan gigi, menahan ketidaknyamanan, dan masih memeluknya erat-erat tanpa melepaskan. "Aku masih tidak mengetahui kenapa kamu meninggalkanku saat kita di Surabaya. Apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan kepadaku? Aku akan mendengarkan!"
Melihat ini, Mellisa tidak menunda lagi, dia berbalik untuk melihat meja di depannya, matanya berangsur-angsur berubah menjadi tidak menentu. "Ketika aku meninggalkan Villa Lakeside, itu bukan hanya karena kabar pertunanganmu."
Leonard bingung ketika dia mendengar ucapannya yang terus terang.
Apakah dia akhirnya akan menceritakan semua rahasianya?!