Di mata Mellisa, meski dia hanya meliriknya dengan tergesa-gesa, sosok kepala keluarga Adler ini masih teringat jelas.
Dia juga telah melihat banyak tetua yang serius dan tegas, termasuk kakeknya Kaleb yang memiliki posisi tinggi dalam keluarga, tetapi tidak ada memiliki aura sekuat Leonhart.
Mellisa tahu bahwa dia bukanlah seorang gadis yang belum pernah melihat dunia sebelumnya. Saat dia dan Leonhart saling memandang, dia hanya merasa bahwa darah di sekujur tubuhnya akan membeku karena kedinginannya mata sang Patriark tersebut.
Saat ini, dia mendorong kereta makan dan lewat.
Tekanan udara Leonhart yang kuat menyebarkan tekanan yang mencekik ke seluruh koridor.
Mellisa bergerak cepat, dan tangan yang mendorong kereta makan secara tidak sengaja menegang.
Dia bahkan bisa merasakan tatapan tajam jatuh di pundaknya.
Kesan pertama seperti itu membuat Mellisa sangat memahami bahwa Leonhart jelas tidak memandang baik dirinya.