"Nona Mellisa, apakah kamu mendengarkan?"
Dokter Verdy menunggu beberapa saat, tetapi tidak mendengar jawaban Mellisa.
Dia tidak bisa menahan rasa bingung dan cemas. Ini memang tanggung jawab rumah sakit mereka. Laporan kedua pasien salah, yang sebenarnya adalah kecelakaan medis.
Dan jika wanita hamil dengan kehamilan ektopik yang nyata tidak pernah dikirim ke rumah sakit pada waktunya karena pendarahan di perut, konsekuensinya akan menjadi bencana.
Pada saat ini, Mellisa mendengar panggilan di telepon, tetapi dia hanya merasakan senandung di gendang telinganya. Dia merasa dunia sedang berputar.
Dia hamil tetapi salah didiagnosis sebagai kehamilan ektopik.
Baru-baru ini, dia tidak mengontrol frekuensi merokoknya. Awalnya dia berencana untuk kembali ke Jakarta untuk menjalani operasi secara langsung.
Karena itu, dia selalu ingin menyelesaikan masalah Leila sesegera mungkin.
Memikirkan hal ini, Mellisa tidak bisa menahan rasa takut.