Lilia bersandar sedikit ke belakang dan bersandar di bahu pria itu. Ketika dia melihat ke atas, dia dapat melihat wajahnya.
Jean membungkuk dan menciumnya, lalu Lilia berkata. "Tidak apa-apa. Hanya di Indonesia kamu bisa merasakan suasana pesta selama Tahun Baru Imlek bersama dengan keluarga kita. Sedangkan di sini, kita hanya merayakannya sendiri, masyarakat di sini kurang antusias. Tapi aku dengar Chinatown di sini sangat terkenal, kita bisa jalan-jalan kalau ada waktu."
Tangan pria itu perlahan berkumpul di depan perutnya, dan dia mengangguk dan mencium pipinya. "Baiklah, aku akan menemanimu nanti. Karena tidur di pesawat kurang nyaman, sekarang kamu ingin pergi berbaring?"
Nada terakhirnya naik sedikit, dan nadanya lembut sekaligus menyenangkan.
Lilia mengusap dahinya ke pipinya. "Apakah kamu akan pergi bersamaku?"
"Tentu saja!"
Dia membawa pria itu ke kamar sebelah. Apartemen itu tidak besar atau kecil, tapi itu adalah apartemen satu kamar tidur.