Namun, Harold menampar wajahnya dengan tamparan yang kejam, dan Milia, yang tidak siap, dahinya membentur bingkai pintu mobil.
Dia merasa langit berputar dan gendang telinganya berdengung, seketika itu juga dia tidak bisa mendengar apa pun.
Dua puluh menit kemudian, klub malam di tepi kota Surabaya.
Di sinilah Harold bertemu Milia untuk pertama kalinya.
Ketika dia membuka kuncinya, keluar dari mobil, dan membuka pintu belakang, dia melihat Milia masih terbaring pingsan di kursinya.
Harold menyipitkan matanya dan menarik lengannya ke atas sambil mencibir. Di bawah cahaya yang redup di depan klub malam, Harold menyadari adanya darah di telinga Milia.
Ketika Milia ditarik oleh Harold, dia tanpa sadar menutupi telinganya. Setengah dari wajahnya bengkak sangat hebat dan ada benjolan di dahinya, dia membuka mulutnya tetapi tidak mengeluarkan suara.
Harold memandangnya seperti ini, melepaskan lengannya, mengeluarkan ponselnya dan menelepon. "Manajer Billy."