"Bu, kenapa kamu tidak bicara? Ibu sedang ada di mana? Mana ayah?" Pertanyaan bertubi-tubi Steven datang dari telepon.
Pada saat ini, Randell, yang meringkuk di lantai, mengedip-kedipkan matanya. Tiba-tiba dia bangkit berdiri dari bawah. Dia hanya ingin berbicara, lalu semua orang dapat mendengar Steven menceritakan kesehariannya dengan ceria. "Bu, Hans juga baik-baik saja di sini. Dua hari ini, kita berdua telah bermain dan berjalan-jalan dengan kak Clifford."
"Oh, benarkah?" Trisa hanya merasa darahnya membeku, dari mulut Steven, dia mengerti bahwa anaknya itu telah diawasi dan dikawal tanpa mereka sadari.
Dalam dua hari terakhir ini mereka bersenang bersama-sama? Apakah ini bentuk baru dari sebuah penculikan?
Steven yang masih polos sama seperti ayahnya itu tidak tahu apa-apa. Dia hanya tertawa gembira ketika mendengar pertanyaan Trisa. "Bu, ketika kakak Clifford kembali ke Indonesia, ibu harus mentraktirnya makan."
Pada titik ini, speaker telepon dimatikan oleh Jean.