Keduanya saling memandang pada saat yang sama ke arah pintu masuk, Lilia dengan cepat merapikan baju tidurnya dan berdiri sambil melompat-lompat. "Mungkin itu kak Mellisa!"
Keduanya akan berangkat ke Jakarta besok, mungkin kakaknya itu ingin bertemu dengannya sebelum pergi.
Lilia kegirangan di dalam hatinya, dengan cepat dia berjalan ke pintu masuk untuk membuka pintu. Di luar, angin malam yang dingin langsung menerpa dan sosok Chris dapat terlihat.
"Kak Chris?" Lilia buru-buru membuka pintu gerbang dan mengundangnya masuk. Sebelum menutup pintu gerbangnya, dia melihat sekelilingnya. Sepertinya dia datang sendiri.
Bukankah jantungnya sakit?
Dia menyetir sendirian?
Lilia menatap curiga ke arah Chris yang tanpa ekspresi. Lilia lalu menekan pikiran cemasnya ini dan mengundangnya ke ruang tamu.
Dapat dilihat bahwa suasana hati Chris tidak indah malam ini.
Ada kesuraman di wajah tampannya yang tidak bisa diabaikan, sedikit lebih tebal dari kegelapan malam di luar.