Sambil terus menatap kosong ke arah Sasha, Tom berkata dengan nada yang datar. "Sasha, kamu adalah anugerah dan sekaligus bencana terbesar yang telah diberikan Tuhan kepadaku. Kamu telah mengajarkanku bagaimana cara untuk mencintai seseorang dengan tulus. Dan di pesta pertunangan kita ini, kamu telah menyadarkan aku betapa murah dan bodohnya aku. Kamu adalah wanita luar biasa dan mengagumkan.
Namun, betapa naifnya diriku ini. Kamu dengan mudahnya menginjak-injak ketulusan hatiku dan meletakkan wajah keluarga Wibowo di bawah kakimu untuk kamu gunakan. Tetapi aku tidak akan menghitung perbuatanmu ini sebagai dosa karena ini adalah harga dari kebodohan dan ketidak dewasaan milikku sendiri. Aku hanya mengingatkan kamu satu hal, jangan pernah menampakkan batang hidungmu itu di depanku lagi. Aku tidak ingin berhubungan denganmu lagi selama sisa hidupku."
Ini seharusnya pertama kali Sasha melihat ekspresi Tom begitu acuh tak acuh padanya.