Harold menyandarkan punggungnya ke dinding, dengan satu kaki bersandar ke dinding. Dia menatap cahaya api yang memudar di puntung rokoknya selama beberapa saat, kemudian dia akhirnya mengangguk setuju.
"Kalau begitu, dengarkan aku. Kamu tidak perlu memikirkan tentang penaltinya. Ini adalah perjanjian antar perusahaan, dan setelah aku melihat kinerjamu hari ini, kurasa kamu tidak cocok dengan warna parfum ini." Harold mengusulkan agar Lilia membatalkan kontraknya dengan alasan tersebut untuk menghindari penalti.
"Harold…" Lilia tersenyum lebar saat mendengarnya. Dia bersyukur bahwa dia memiliki manajer yang kompeten seperti Harold di pihaknya.
Manajer Lilia itu mengangkat bahunya dan tersenyum dengan santai. Dia menatap Lilia sambil berkata, "Kamu bisa pergi sekarang, aku tahu pria itu masih menunggumu. Aku akan memberitahumu tentang hasil negosiasinya nanti."