Air mata Merry segera mengaburkan penglihatannya. Ketika dia berjalan ke tempat tidur rumah sakit dengan tubuh gemetar, matanya mulai memerah. Namun dia tidak berani menangis.
Lilia menyadari kesedihan Merry dan tidak tahan lagi. Dia melangkah maju untuk menghiburnya, tetapi tangannya dipegang oleh Jean yang berdiri di sampingnya. Lilia menoleh dan bertemu pandang dengan pria itu, yang menggelengkan kepalanya sedikit. Dia merasa sedikit enggan, tapi akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti saran Jean.
Di dalam bangsal yang sunyi itu, hanya terdengar suara tangisan Merry yang menyayat hati. Alan, yang tampak tidak nyaman dengan suasana sedih itu, bertukar pandang dengan Jean. Kemudian sepupu Chris itu meninggalkan bangsal terlebih dulu.
Kondisi Chris yang menyedihkan ini mampu mempengaruhi emosi semua orang. Mereka semua merasa kehilangan komentar-komentar pedas dan kejahilan pria itu.