"Merry, lama tidak berjumpa!" Lilia memeluk wanita muda di depannya erat-erat. Senyuman lebar menghiasi wajahnya.
Merry balas memeluknya dan meletakkan kepalanya di pundak Lilia. Suaranya tercekat oleh isak tangis, "Kak Lilia, aku sangat merindukanmu! Hampir setiap hari aku selalu memikirkan betapa aku ingin pulang dan menemuimu lagi!"
"Aku juga merindukanmu, Merry. Kenapa kamu tidak pulang lebih awal? Aku akan menjemputmu di bandara jika aku tahu kamu akan pulang." Lilia menepuk punggung Merry. Dia merasa bahwa wanita muda itu masih menangis, sehingga dia otomatis menghaluskan nadanya dan berbicara dengan lembut.
Merry memiringkan kepalanya dan menyeka matanya dengan punggung tangan sambil melepaskan pelukannya. Dia menyedot hidungnya dan berkata, "Aku baru saja sampai di sini. Tadi Clifford pergi ke bandara untuk menjemputku."