Sasha menurunkan wajahnya dan menenangkan emosinya. Setelah beberapa saat, dia mengulurkan tangan untuk menarik lengan baju Tom dalam upaya untuk menghiburnya. "Maaf, aku tadi bersikap impulsif. Tolong jangan marah padaku. Aku janji aku tidak akan mengulanginya lagi!"
Meskipun Tom tahu kata-kata Sasha tidak dapat dipercaya, hatinya tetap goyah oleh tatapan memohon wanita itu. Mungkin Tom telah terjerumus begitu dalam hingga dia tidak dapat diselamatkan lagi. Kata-kata sederhana itu saja dapat menenangkan amarahnya dalam sekejap.
Tom mendesah pelan sambil memejamkan mata. Dia mengulangi kata-kata yang telah dia ulangi ratusan kali dalam pikirannya. Ini adalah mimpi belaka. Mimpi yang dapat pecah dan hancur kapan saja. Karena itu, nikmatilah mimpi indah ini selagi bisa. Tom berharap bahwa dia tidak akan pernah bangun dari mimpinya.
"Ayo kita pergi. Kita perlu mencoba gaun pengantinnya." Tom mengajak Sasha keluar dan meninggalkan restoran.