Mungkin karena rasa bersalahnya terhadap Harold, Lilia tidak pergi dengan tergesa-gesa dari kantor seperti biasanya. Siang itu, dia dan Harold pergi ke restoran dekat Agensi Aphrodite untuk makan siang.
Restoran ini terletak di sudut jalan, dengan ruang makan semi-outdoor dan semi-indoor. Karena cuaca yang dingin belakangan ini, kebanyakan meja dan kursi di ruang makan outdoor kosong. Saat angin dingin berhembus, beberapa daun kuning berguguran.
Lilia dan Harold duduk di meja dekat jendela di lantai dua. Jendela itu menghadap tepat ke jalan raya, menunjukkan pemandangan pejalan kaki yang sibuk berlalu-lalang.
Lilia, yang telah memesan seporsi pasta dan salad, memegang secangkir kopi di tangannya. Matanya tertuju pada pemandangan Kota Surabaya yang penuh dengan kehidupan. Meskipun matanya melihat pemandangan di luar jendela, namun pikirannya mengembara entah ke mana.