"Nona Muda Lilia!"
"Lilia!"
"Sylvia!"
Ketiga suara itu masing-masing berasal dari Paman Hardy, Kakek Simon, dan Robert. Tidak ada seorang pun dari mereka yang menyangka kalau Sylvia berani menyerang Lilia di depan Keluarga Irwan.
Namun Sylvia telah menjadi begitu marah hingga dia kehilangan akal sehatnya. Hatinya sebagai seorang ibu tidak tahan melihat putri kandungnya dianiaya oleh putri palsu yang telah dia benci selama bertahun-tahun.
Meskipun Robert berusaha menghentikannya, Sylvia mendorongnya minggir dengan kekuatan yang mengejutkan. Pria itu terhuyung mundur dengan wajah tercengang.
Telapak tangan Sylvia terayun cepat ke arah Lilia dengan kekuatan yang besar. Lilia telah mempersiapkan diri untuk hal ini dan segera mengangkat tangannya. Dia berniat menangkap pergelangan tangan Sylvia sebelum wanita itu bisa menamparnya. Tidak peduli sebesar apa keinginan Lilia untuk merobek topeng Leila, dia tidak ingin merasakan rasa sakit yang tidak perlu.
