Setelah melakukan ini, Jenny dengan tenang memandang Richard dan istrinya yang berdiri di sudut ruangan. Dia menunjuk ke kursi lain di samping tempat tidur dan berkata, "Richard, Janice, bagaimana kalau kalian duduk dulu?"
Richard dan Janice bertukar pandang sejenak. Namun mereka juga tidak bisa mengetahui niat Jenny, jadi mereka hanya bisa duduk sesuai instruksi Jenny. Otak mereka berputar keras, berusaha menebak-nebak apa yang akan terjadi.
Suasana di bangsal ini menjadi semakin aneh.
Sikap Jenny selama menangani seluruh insiden dengan Leila telah menunjukkan karakternya yang keras. Wanita itu tidak segan-segan memperlakukan Leila layaknya orang luar dan mengakui Lilia sebagai putri Keluarga Irwan secara terus terang. Jenny adalah orang yang tahu mana yang benar dan salah, serta mampu mempraktekkannya.
Sebuah desahan keluar dari mulut Jenny. Dia mengusap-usap tangan Mellisa dan Lilia yang ada dalam genggamannya. Kemudian dia menoleh ke sisi tempat tidur yang berlawanan.
